Site icon KaltengPos

Jelang Ramadan, Bupati Sidak Pasar

SIDAK: Bupati Kotim H Halikinnor melakukan sidak ke PPM Sampit untuk mengetahui harga bahan pokok di pasar, Selasa (6/4). BAHRI/KALTENGPOS

SAMPIT – Menjelang bulan Suci Ramadan sejumlah bahan pokok di beberapa pasar di kota Sampit  Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai mengalami kenaikan. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor turun langsung untuk melakukan sidak ke Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit.

“Hari ini saya turun langsung untuk melakukan sidak, untuk mengetahui harga komoditas bahan pokok di pasar. Karena beberapa hari lagi kita akan menyambut bulan suci Ramadan, karena menurut informasi sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan, walaupun tidak signifikan, tetapi itu menjadi perhatian kami,” ujar Halikinnor usai melakukan sidak di PPM Sampit, Selasa (6/4).

Dirinya sempat berbincang dengan sejumlah pedagang dan pembeli terkait kondisi harga kebutuhan pokok menjelang tibanya bulan suci Ramadan. Dan diketahui, ada beberapa komoditas yang mulai merangkak naik seperti kacang, melinjo, bawang, minyak goreng dan lainnya. Pedagang beralasan kenaikan itu sudah terjadi di tingkat agen atau pedagang besar, sehingga pedagang kecil harus menyesuaikan harga.

“Kenaikan harga tersebut yang tejadi masih dalam batas wajar, tidak terlalu tinggi, tetapi  kemungkinan beberapa hari kedepan bisa saja harga semakin naik saat memasuki bulan suci Ramadan hingga menjelang lebaran nanti,” terang bupati.

Menurutnya para pedagang kecil tidak ingin menaikkan harga karena akan membuat daya beli masyarakat semakin menurun, kecuali jika memang harga sudah naik di tingkat agen sehingga pedagang harus menyesuaikan harga jual.

“Saya meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian bersama instansi terkait lainnya untuk melakukan pengawasan dengan memeriksa gudang-gudang penyimpanan kebutuhan pokok. Hal ini untuk memastikan stok tersedia dan mencegah terjadinya penimbunan barang kebutuhan pokok,” kata Halikin.

Mantan Sekda ini juga mengatakan apabila terjadi lonjakan tinggi harga kebutuhan pokok, pemerintah daerah akan mempertimbangkannya, apakah nanti dilakukan operasi pasar. namun hal ini akan dikaji mendalam sehingga tidak berdampak kurang baik terhadap pedagang karena saat ini saja daya beli masyarakat sangat turun.

Ia juga meminta para pedagang jangan ada yang mengambil kesempatan dengan menimbun barang untuk kepentingan pribadi karena masyarakat saat ini sedang kesulitan dan daya beli turun. Kalau ada yang menimbun dengan tujuan mendapatkan keuntungan pribadi maka akan ditindak tegas sesuai aturan.

“Saya memohon kesadaran semua pihak untuk membantu masyarakat di tengah situasi sulit saat ini, dan apabila ada pedagang yang mengabil kesempatan dengan menimbun barang maka akan ditindak sesuai aturan,” tutupnya.

Salah seorang pedagang PPM Sampit, Ida Farida mengatakan saat ini ada kenaikan sejumlah komoditas, seperti bawang merah mengalami keniakan dari Rp 32.000 menjadi Rp35.000 perkilogramnya, minyak goreng curah dari Rp16.000 menjadi Rp20.000, kacang tanah dari Rp26.000 menjadi Rp29.000 perkilogramnya dan emping atau melinjo dari Rp70.000 menjadi Rp90.000 perkilogramnya.

“Kenaikan harga tersebut sudah dari agen, maka kami juga menjualnya hanya mendapatkan untung sedikit, karena saat ini pembeli juga lagi sepi, dan kami pun tidak berani mengambilnya terlalu bayak kepada agen takut tidak laku,” tutupnya.(bah/ans)

Exit mobile version