SAMPIT – Bulan suci Ramadan bukan hanya waktu untuk berpuasa, namun juga menjadi kesempatan bagi dunia pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada generasi muda.
Untuk itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengimbau seluruh sekolah dan madrasah di daerah itu untuk mengoptimalkan kegiatan keagamaan selama bulan Ramadan tahun ini.
Pemanfaatkan waktu singkat selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah diperuntukkan untuk memperkaya aktivitas pembelajaran dengan nuansa religius.
“Selama Ramadan dan sebelum memasuki libur Idulfitri, kami berharap sekolah dan madrasah tetap mengutamakan kegiatan pembelajaran dengan nilai-nilai religius,” kata Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, Senin (10/3/2025).
Meskipun waktu belajar selama Ramadan terbatas, ia menilai bahwa setiap satuan pendidikan tetap dapat melaksanakan kegiatan keagamaan.
Seperti tadarus Al-Quran, pesantren kilat, dan kajian keagamaan.
“Tujuannya, bukan hanya untuk memperdalam ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak mulia siswa,” katanya.
Selama Ramadan, suasana belajar yang lebih fleksibel dan santai diharapkan dapat mendukung siswa menjalankan ibadah puasa sekaligus memperkaya pengetahuan agama dan meningkatkan kepedulian sosial melalui kegiatan positif.
Hal ini juga menjadi kesempatan untuk memperkuat ikatan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.
“Kegiatan yang kami rencanakan juga mendukung siswa non-muslim untuk tetap terlibat dalam kegiatan keagamaan sesuai keyakinan mereka masing-masing,” jelasnya.
Pemerintah pusat juga mengeluarkan Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri terkait pembelajaran selama Ramadan, termasuk penyesuaian jadwal libur Idulfitri.
Libur yang sebelumnya dijadwalkan mulai 26 Maret 2025, kini dimajukan menjadi 21 Maret hingga 8 April 2025.
Perubahan ini memberi waktu lebih panjang bagi siswa dan guru untuk mempersiapkan mudik dan merayakan Idulfitri bersama keluarga.
“Kami berharap dengan perubahan ini, siswa dapat memanfaatkan waktu untuk mempererat silaturahmi, menjaga persaudaraan, dan kembali dengan semangat belajar saat sekolah dimulai lagi pada 9 April,” tuturnya. (mif/ens)