Site icon KaltengPos

Harga Bapok di Palangka Raya Merangkak Naik

MELONJAK HARGA BAPOK :Aktivitas jual beli di kompleks Pasar besar.ANISA B WAHDAH/KALTENG POS

PALANGKA RAYA-Sudah menjadi tradisi, menjelang hari besar keagamaan nasional (HKBN) kebutuhan bahan pokok akan mengalami kenaikan. Menjelang Ramadan yang tinggal menghitung hari, beberapa kebutuhan bahan pokok (bapok) sudah merangkak naik. Seperti daging ayam ras hingga cabai rawit.

Berdasarkan data harga komoditas per Jumat (10/3) yang dihimpun oleh tim Dinas Prindustrian dan Perdagangan (Disdagprin) terjadi kenaikan kebutuhan pokok untuk ayam ras dari Rp37 ribu menjadi Rp38 ribu per kilogram. Harga ini rupanya terus merangkak naik hingga pemantauan terakhir oleh Kalteng Pos di Pasar Besar bahwa harga ayam ras sudah berada di angka Rp40 ribu per kilogram.

“Awalnya harga ayam ini berada di angka Rp35 ribu, kemudian perlahan naik hingga Rp38 ribu hingga hari ini (kemarin,red) sudah di angka Rp40 ribu per kilogram,” kata salah satu pedagang ayam ras, Dani saat dibincangi, kemarin pagi.

Dani menyebut memang harga ayam ini sangat fluktuatif, dengan cepat mengalami kenaikan kemudian dengan cepat pula turun harga. Ia menyebut, kenaikan harga ayam ras biasanya diakibatkan dari berkurangnya bibit ayam yang berdampak pada jumlah pemotongan.

“Untuk ayam saya memang mengambil di Kota Palangka Raya dan Banjarmasin, tapi memang kami memotong sendiri,” ucapnya.

Terlebih, lanjut dia, sudah menjadi rahasia umum apabila menghadapi hari besar keagamaan harga pasti mengalami kenaikan. Jelang ramadan yang kurang beberapa hari ini juga berakibat pada naiknya harga ayam.

“Iya sudah menjadi rahasia umum apabila menjelang hari-hari besar keagamaan harga-harga pangan termasuk ayam ras ikut naik,” tegasnya.

Ia menyebut, saat hari-hari besar keagamaan memang permintaan barang juga akan lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasa. Dani yang juga menjual daging ayam dalam bentuk partai ini mengaku jika di hari normal ia memotong ayam sebanyak 500 ekor, namun ketika hari besar keagamaan ada tambahan hingga 700 ekor.

“Kami ini menjual partai, jadi memang pemotongan cukup banyak. Hari normal biasanya 500 ekor namun hari besar keagamaan bisa mencapai 700 ekor,” tegasnya.

Untuk komoditas lain, salah satu pedagang cabai mengaku bahwa harga cabai juga sudah mengalami kenaikan. Sehari sebelumnya (Jumat, red) harga cabai di angka Rp60 ribu, namun saat pengambilan barang baru per Jumat malam harga sudah mulai naik, sehingga penjualan kemarin sudah ada yang menjual Rp70 ribu per kilogram dan ada yang sampai Rp85 ribu per kilogram.

Tidak hanya cabai beberapa kebutuhan lainnya juga ikut mengalami kenaikan. Bawang yang menjadi bumbu dalam masakan juga mengalami kenaikan sebesar Rp5 ribu per kilogram. Bawang merah Rp35 ribu per kilogram naik menjadi Rp40ribu per kilogram, begitu pula bawang putih Rp30 ribu per kilogram  naik menjadi Rp35 ribu per kilogram.

“Mendekati puasa tentu banyak yang naik,” kata Nur Laila, pedagang sayur, Sabtu (11/3).

Sementara itu, terkait ketersediaan bahan pangan jelang ramdan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng berkolaborasi dengan Bulog untuk memastikan ketersediaan bahan pangan aman hingga lebaran 2023 nanti. Untuk itu, Pemprov Kalteng dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kalteng bersama Bulog melaksanakan rapat dalam rangka mengatasi HKBN ini.

“Berdasarkan hasil rapat kami bersama Bulog, tidak ada kekhawatiran khususnya untuk pangan strategis, ketersediaannya aman,” kata Kepala DKP Kalteng, Riza Rahmadi.

Sementara itu, Pimpinan Perum Bulog Kanwil Kalteng Sony Supriyadi mengatakan, ketersediangan pangan strategis di Kalteng hingga hari raya Idulfitri 2023 aman dan sangat tercukupi. Berdasarkan data per Jumat (10/3) ketersediaan barang di bulog meliputi beras SPHP 3.000 ton, beras siam 200 ton, beras premium 275 ton, gula pasir 336 ton, minyak goreng 128 liter dan daging beku 26 ton.

Untuk beras pulen merek tingang dan beras pera merek siam kahayan. Untuk siam kahayan akan ada tambahan dan masih dalam perjalanan yakni 100 ton, sedangkan untuk pengeluaran beras ini rata-rata per hari 10 hingga 15 ton.

Untuk penjualan minyak goreng kami melakukan pembatasan, yakni satu orang hanya diperbolehkan maksimal membeli sebanyak dua liter dengan harga minyak goreng merek Minyakita Rp14 ribu perliter dan minyak goreng merek lain kemasan sederhana yakni Rp15 hingga RP16 ribu, sedangkan untuk gula Rp13,5 hingga Rp14 ribu perkilogram.

“Melihat ketersediaan berbagai komoditas pangan strategis ini, kami imbau masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu melakukan pembelian panik karena semua mencukupi,” tutupnya. (abw/*mut/*wls/ram)

Exit mobile version