SAMPIT – Tingginya animo masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang membutuhkan pelayanan kesehatan disikapi oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA). Sebagai lembaga kesehatan bernuansa Islami, yayasan tersebut berupaya mewujudkannya dengan berencana mendirikan Rumah Sakit Islam berlabel syariah di daerah setempat.
Adanya usulan pembangunan Rumah Sakit Islam di wilayah itu disampaikan Bupati Kotim, H Halikinnor. Terkait hal tersebut, bupati mengaku menyambut hangat usulan tersebut dan berharap dapat segera terealisasi.
“Selaku bupati saya menyambut baik adanya investor yang ingin mendirikan rumah sakit swasta di Kotim. Saya melihat itu sebagai suatu hal yang baik demi peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kotim,” kata Halikinnor, Senin (13/12).
Bupati berharap, dengan dibangunnya rumah sakit oleh pihak swasta dapat membantu pelayanan kesehatan di Kotim, sehingga tidak menumpuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit.
Dia menambahkan, sejauh ini RSUD dr Murjani Sampit cukup kewalahan untuk menangani kesehatan warga. Seperti yang diketahui RSUD dr Murjani hingga kini masih dihadapkan dengan kendala kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kesehatan.
Bupati menceritakan, pada pertengahan pekan lalu, ia bersama jajarannya memenuhi undangan peresmian salah satu rumah sakit swasta di Provinsi Kalimantan Selatan, yakni Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Banjarbaru yang dilaksanakan oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung. Sekaligus, bersilaturahmi dengan pemilik yayasan, yakni Haji Norhin yang merupakan pengusaha properti dan tambang cukup terkenal di Kalimantan Selatan.
Dalam kesempatan itu, pihaknya melakukan peninjauan terhadap sarana prasarana dan fasilitas yang tersedia di RSI Sultan Agung Banjarbaru. Dan pihaknya pun cukup terkesan dengan kondisi RSI Sultan Agung Banjarbaru.
Hal ini pula yang membuat Halikinnor berpikir tak ada salahnya jika rumah sakit serupa didirikan di Kotim. Apalagi, jumlah masyarakat yang ditangani pelayanan kesehatan cukup banyak, tak hanya warga Kotim saja, tapi juga dari kabupaten tetangga. Mereka semua layak untuk mendapat pelayanan kesehatan yang baik dan bagus. (sli/ans)