PALANGKA RAYA-Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kota Palangka Raya tahun 2023 digelar di Aula Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya. Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, Kepala SOPD, Camat Jekan Raya, serta dinas-dinas terkait.
Sekda mengatakan, Pemerintah Kota Palangka Raya (Pemko) saat ini mendorong Universal Health Coverage (UHC) menuju angka 100%. Dalam proses menuju 100% UHC itu pastinya banyak sekali kendala dan persoalan teknis yang tidak diperkirakan sebelumnya. Maka dari itu, banyak data yang perlu diperiksa kembali kebenarannya. Karena data bersifat dinamis.
“Semisal data orang meninggal karena sakit. Lalu masyarakat melaporkan hal tersebut ke dukcapil seminggu atau bahkan satu bulan. Hal itu menjadi sebuah tantangan buat kami,” ujarnya
Hera menambahkan, sebenarnya itu bukan menjadi permasalahan. Tapi hal tersebut merupakan proses pencocokan dan penyesuaian informasi yang harus dikuatkan Standar Operating Procedur (SOP) nya. Jadi, mereka perlu menguatkan SOP.
“Dengan SOP yang matang, itu dapat memandu dari proses pendataan, pendaftaran dan juga pelayanan,” jelasnya
Hera menuturkan, dari segi pelayanan. Itu masih ada kendala teknis yang harus segera diperbaiki. “Misalnya, ada orang sakit. Lalu nama mereka tidak ada di data base. Seperti apa perlakuannya? Pastinya orang-orang akan protes,” tambahnya
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo menyampaikan, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya ini sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) dan pihaknya juga membawahi rumah sakit serta puskesmas untuk menyukseskan UHC. Sehingga data-data yang ada tersebut sangat penting.
“Seperti yang dikatakan Ibu Sekda tadi, jangan sampai ditemukannya kasus masyarakat Kota Palangka Raya yang sudah UHC ini tidak ditanggung,” katanya.
Lanjut Andjar, untuk saat ini tidak ditemukan warga Kota Palangka Raya yang kesehatannya tidak ditanggung. Karena menurut data UHC sebanyak 98,33% penduduk Kota Palangka Raya kesehatan nya ditanggung. Angka UHC tersebut hampir 100%, sehingga pesan dari Wali Kota Palangka Raya itu dapat terwujud. Yaitu, terjaminnya kesehatan masyarakat Kota Palangka Raya yang bermutu.
“Artinya, tidak ada lagi kendala pembiayaan kesehatan untuk masyarakat Kota Palangka Raya,” terang nya. (*ham/ans)