Site icon KaltengPos

Pentingnya Memberikan Pemahaman pada Anak

SOSIALISASI: DPPKBP3A Kota Palangka Raya melakukan kegiatan Sosialisasi Advokasi Kebijakan dan Pendampingan kepada siswa/i SMP Negeri 8 Kota Palangka Raya, Senin (17/7).OVI FOR KALTENG POS

PALANGKARAYA-Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kota Palangka Raya melakukan kegiatan Sosialisasi Advokasi Kebijakan dan Pendampingan kepada siswa/i SMP Negeri 8 Kota Palangka Raya, Senin (17/7).

Sekretaris DPPKBP3A, dr. Octavines S.K Tarigan, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program dari dinas dan pemerintah, guna memberikan informasi kepada anak-anak khususnya yang berusia 15 tahun tentang tindak kekerasan yang saat ini sedang mencuat seperti bullying.

“Memberikan pengetahuan dan menambah wawasan mereka, sehingga mereka bisa menghadapinya dan tahu apa yang harus dilakukan,” ucapnya.

Pentingnya pemahaman tentang kasus-kasus tindak kekerasan yang saat ini terjadi, maka perlunya edukasi bagi sekolah dan pesantren. Program tersebut juga telah dilakukan ke beberapa sekolah dan akan terus dilanjutkan ke sekolah lainnya.

Menurut Octavines, apabila anak-anak sudah mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai tindak kekerasan seperti ini, setidaknya kita sebagai orang tua dan guru dapat berupaya mencegah kasus bullying agar tidak terjadi.

Ditambahkannya, saat ini Pemerintah Kota Palangka Raya melalui DPPKBP3A akan melakukan pendampingan apabila terjadi kasus bullying, selagi yang bersangkutan masih bersifat korban.

“Anak yang menjadi korban bullying itu kita dampingi, kita rangkul, jangan sampai dia membalas,” ujarnya.

Dirinya berpesan, agar orang tua dapat lebih mengawasi anak-anaknya, terutama soal penggunaan gadget. Selain itu, bagi pihak sekolah dan guru, untuk selalu mengingatkan siswa/i-nya agar terhindar dan tidak melakukan tindakan bullying.

“Antisipasi, jangan sampai terjadi. Apabila sudah terjadi, harus diminimalisir jangan sampai ada pelaporan ke polisi bahkan dikeluarkan dari sekolah, kita hindari,” tambah Octavines. (ovi/*mut/ans)

Exit mobile version