Site icon KaltengPos

Makan Bergizi Gratis, 10.200 Pelajar di Palangka Raya Dapat Jatah, Asalkan…

MAKAN SIANG: Murid SD Islam Terpadu Al-Furqan Palangka Raya sedang mengantri pengambilan makan siang di sekolah, Senin (19/8). Sekolah ini menganggarkan biaya Rp20.000 setiap porsinya.

PALANGKA RAYA- Kota Palangka Raya sudah melaksanakan program MBG dengan menyasar peserta didik. Pelaksaan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pihak ketiga (perusahaan, red) dan bantuan TNI.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani, mengungkapkan program MBG dikontrol langsung pusat melalui Badan Gizi Nasional, dan untuk di daerah melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Kota Palangka Raya saat ini masih dalam tahap awal pengoperasian, baru ada satu SPPH yang beroperasi, dengan kapasitas 3.000 hingga 3.500 porsi.

“Saat ini baru satu SPPG yang beroperasi, hasil koordinasi dengan Badan Gizi Nasional, akan ditambah lagi tiga SPPG,” ujar Jayani, Sabtu (25/1/2025).

Jika penambahan tiga SPPG terealisasi, total peserta didik yang dapat terlayani diperkirakan mencapai lebih dari 10.200 orang.

Meski demikian, Jayani menyebut tahap awal pelaksanaan ini tidak luput dari kendala. Meski demikian, evaluasi akan terus dilakukan demi kelancaran program.

Saat ini, pendanaan makan gizi gratis sepenuhnya dari pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional.

“Alhamdulillah program MBG ini cukup lancar walau pada tahap awal ada beberapa trouble, itu akan terus dievaluasi,” tambahnya.

Terkait keterlibatan pemerintah kota dalam pendanaan, Jayani mengatakan, pemko akan mengupayakan hal itu melalui APBD. Perihal nominal, hingga kini belum dapat dipastikan karena masih dalam tahap pembahasan.

Jika pemerintah kota diminta turut berkontribusi, anggaran telah disiapkan, termasuk kemungkinan melibatkan pihak ketiga, dalam hal ini perusahaan swasta melalui program CSR.

“Insyaallah disiapkan, sudah kita bahas, tetapi saat ini masih ada di Badan Keuangan Daerah, berapa jumlahnya masih belum ditetapkan. Nanti ketika pemko diminta untuk pendanaan (patungan), itu sudah siap, yang jelas kami masih menunggu juknis, bagaimana mekanisme penyaluran dan sebagainya,” ungkap Jayani.(mut/ala)

Exit mobile version