PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalteng secara rutin melakukan pemantauan harga pangan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemantauan secara langsung dilaksanakan dengan hadir ke pasar untuk memantau ketersediaan dan harga pangan.
Rabu (1/2) TPID Kalteng melaksanakan pemantauan secara langsung di Pasar Besar dan Pasar Kahayan Kota Palangka Raya. TPID melibatkan seluruh unsur, mulai dari jajaran di lingkup Pemprov Kalteng, Polri dan instansi lintas sektor seperti Bank Indonesia (BI) dan Bulog.
“Kami rutin melaksanakan pemantauan harga ini, TPID ini terdiri dari berbagai instansi lintas sektor terkait,” kata Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi dan Pembangunan Yuas Elko usai pemantauan di Pasar Besar, Kota Palangka Raya.
Di sisi lain, kegiatan ini juga sebagai arahan Presiden RI Joko Widodo dan instruksi langsung dari Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, terlebih menjelang ramadan pada Maret mendatang. Namun, kegiatan pemantauan ini akan terus rutin dilaksanakan sampai setahun nanti, begitupun tahun berikutnya.
“Memang sudah tugas pokok dan fungsi TPID melakukan pemanatauan harga dan ketersediaan bahan pangan di pasar,” tegasnya.
Pemprov Kalteng telah mengupayakan pengendalian inflasi pada 2022 lalu, mulai dari penanganan jangka pendek, menengah hingga jangka panjang. Jangka pendek yang dilaksanakan dengan gelar pasar murah, hal ini masih tetap dilaksanakan hingga tahun 2023 ini.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kalteng Riza Rahmadi menyebut bahwa pasar murah masih tetap dilaksanakan. Mengingat, inflasi pada 2022 lalu salah satunya beras, maka pihaknya juga bekerja sama dengan Bulog untuk menyediakan beras subsidi.
“Pemprov Kalteng sudah masif melakukan langkah-langkah menyediakan beras subsidi hingga ramdan dan idulfitri nanti,” tegasnya.
Memang, daerah penilaian inflasi yakni di Kota Palangka Raya dan Sampit, namun dalam waktu dekat pihaknya juga akan menggelar pasar murah di Kapuas dan Sukamara. “Juga bekerja sama dengan Bulog, menyediakan beras subsidi di daerah ini,” tutupnya. (abw)