PALANGKA RAYA-Salah satu komitmen Gubernur H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H Edy Pratowo adalah memperhatikan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di seluruh wilayah Provinsi Kalteng. Selain membuka keterisolaisan wilayah, pemeliharaan jalan dan jembatan juga terus dilakukan. Penanganan dilaksanakan secara cepat dan berkala.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Kalteng H Shalahuddin mengatakan, pemerintah provinsi melalui gubernur terus menekankan soal pemantauan dan pemeliharaan infrastruktur. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, maka aktivitas masyarakat sehari-hari akan dimudahkan. Roda perekonomian pun akan bergulir dengan lancar.
“Salah satu contoh adalah pembangunan pile slab di Bukit Rawi yang sampai saat ini masih terus berlanjut. Dipastikan pada 2022 mendatang nanti, jalan yang menghubungkan wilayah timur Kalteng itu tidak akan terendam banjir lagi,” katanya kepada media saat ditemui di kantor gubernur, Kamis (3/6).
Masyarakat diminta untuk bersabar karena sejauh ini pembangunannya masih berproses.
“Penanganan jalan tersebut berbeda dengan di Tumbang Nusa. Karena di Bukit Rawi itu, jalan bagian bawah masih akan tetap dipakai kalau musim panas atau saat kondisi kering (tidak banjir),” sebutnya.
Karena penanganan dilakukan oleh pihak Balai Jalan, maka yang dilakukan pemerintah provinsi adalah terus memantau progres proyek pengerjaannya, sekaligus memacu agar pengerjaan tersebut secepatnya diselesaikan.
“Alhamdulilah kendati dalam kondisi banjir, tapi pengerjaan masih terus berlanjut. Kami harapkan pengerjaannya akan selesai tepat waktu,” tutur H Shalahuddin.
Peninjauan beberapa titik lokasi rawan banjir, termasuk ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam, juga terus dilakukan. Kendati ada kerusakan, tapi tahun ini sudah ada kegiatan berkala menggunakan anggrana DAK sekitar Rp 5 miliar dan DAU provinsi sekitar Rp12 miliar. Saat ini sedang dalam proses lelang. Anggaran tersebut dipergunakan untuk pemeliharaan jalan sepanjang 42 kilometer.
“Sementara untuk proyek multiyears satu dan dua tidak ada masalah. Bahkan mulus semua. Kami baru saja melakukan peninjauan ke sana,” tambahnya lagi.
Shalahuddin menambahkan, kondisi jalan lintas selatan Kota Sampit juga sedang mengalami kerusakan. Apalagi pihak kabupaten juga mengalihkan jalan dari dalam kota melalui jalur lingkar selatan itu.
“Juga sudah kami anggarkan, akan segera dilakukan perbaikan pada 2021 ini,” tutup pria yang gemar olahraga menembak. (nue/ce/ala)