PALANGKA RAYA – Kota Palangka Raya mengalami inflasi sebesar 0,62 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,84 pada Desember 2021 menjadi 108,51 pada Januari 2022. Beberapa komoditas utama yang menyumbang atau memberikan andil adalah bahan bakar rumah tangga sebesar 0,14 persen.
“Bahan bakar ini adalah gas elpiji. Kemudian beras sebesar 0,08 persen, minyak goreng (migor) 0,07 persen, kue basah 0,03 persen dan iklan baung 0,03 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Eko Marsoro, Rabu (2/2).
Eko melanjutkan, sementara komoditas yang mengalami penurunan harga dan memperlambat laju inἀasi Kota Palangka Raya, antara lain sawi hijau 0,06 persen, daun singkong 0,03 persen, cabai rawit 0,02 persen, bayam 0,01 persen dan daging ayam ras 0,01 persen.
Menurut Eko, searah dengan Palangka Raya, perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2022 di Kota Sampit secara umum juga menunjukkan adanya kenaikan. Pada Januari 2022 mengalami inflasi 0,58 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 110,37 pada Desember 2021 menjadi 111,01 pada Januari 2022.
“Andil komoditas utama terhadap inἀasi Sampit adalah bahan bakar rumah tangga 0,12 persen, daging ayam ras 0,11 persen, rokok kretek filter 0,07, telur ayam ras 0,07 dan minyak goreng 0,05 persen,” terangnya
“Sementara itu beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memperlambat laju inἀasi Kota Sampit, antara lain ikan selar, biaya administrasi transfer uang, ikan tongkol, sawi hijau, cabai rawit, cabai merah, oli mesin, televisi berwarna, ikan gabus dan udang basah,” imbuhnya.
Eko menegaskan, indeks harga konsumen pada level pedagang eceran Provinsi Kalteng dikompi lasi berdasarkan gabungan dua kota rujukan, yakni Palangka Raya dan Sampit. Selama Januari 2022, terjadi inἀasi 0,61 persen atau mengalami kenaikan indeks harga dari 108,77 Desember 2021 menjadi 109,43 Januari 2022.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi di Kalteng berdasarkan nilai gabungan dari kedua kota acuan pada Januari 2022 antara lain, bahan bakar rumah tangga, beras, minyak goreng, telur ayam ras, rokok kretek Ḁlter, daging ayam ras, semangka, kue basah, ikan baung, dan tomat.
“Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga dan memperlambat laju inἀasi gabungan kedua kota adalah, sawi hijau, daun singkong, cabai rawit, ikan selar, biaya administrasi transfer uang, ikan tongkol, cabai merah, bayam, ikan gabus dan kangkung,” tandasnya. (aza/ko)