PALANGKA RAYA – Seluruh komoditas ekspor Provinsi Kalimantan Tengah pada Juni 2022 merupakan barang non migas dengan nilai mencapai US$405,70 juta atau mengalami penurunan sebesar 29,85 persen dibanding Mei 2022 (US$578,30 juta).
“Total volume ekspor Kalimantan Tengah pada Juni 2022 juga mengalami penurunan sebesar 49,24 persen atau 1.298,96 ribu ton dibandingkan volume ekspor Mei 2022,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro, belum lama ini.
Eko melanjutkan, nilai ekspor hasil tambang mempunyai kontribusi yang paling besar 83,26 persen terhadap total ekspor Kalteng pada Juni 2022. Jika diban dingkan dengan bulan sebelum nya, ekspor hasil tambang mengalami penurunan sebesar US$207,12 juta atau 38,01 persen, dari US$544,90 juta menjadi US$337,78 juta.
“Komoditas utama ekspor hasil tambang diantaranya adalah batu bara, bijih zirkonium, bijih seng, pasir zirkon, dan bijih timbale,” ungkapnya.
Sementara nilai ekspor hasil industri pada Juni 2022 sebesar US66,80 juta dan berkontribusi 16,47 persen terhadap total ekspor Kalimantan Tengah. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor hasil industri mengalami kenaikan senilai US$35,64 juta atau 114,38 persen.
“Komoditas utama ekspor hasil industri diantaranya adalah perhiasan dari logam mulia, minyak kelapa sawit, karet, kayu, ampas sawit, barang perabot, dan perangkat lunak komputer,” ujarnya.
Ia pun menjelaskan, sedangkan secara kumulatif, Januari-Juni 2022, nilai ekspor Kalimantan Tengah mengalami kenaikan sebesar 99,81 persen, dari US$1.414,94 juta (Januari-Juni 2021) menjadi US$2.827,23 juta (Januari-Juni 2022).
“Bahan bakar mineral, perhiasan atau permata dan bijih, kerak, serta abu logam merupakan komoditas utama 85,86 persen dari total ekspor pada Januari-Juni 2022,” tandasnya. (aza/ko)