Site icon KaltengPos

Peningkatan Mobilitas Dorong Kenaikan Inflasi

Jika Tidak Diantisipasi

PALANGKA RAYA – Mobilitas masyarakat Kalimantan Tengah pada Maret 2022, terdapat peningkatan dan di atas baseline, rata-rata pergerakan masyarakat pada periode 3 Januari sampai dengan 6 Februari 2020. Hal ini dilontarkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah, Yura Djalins.

“Meskipun dari sisi ekonomi peningkatan mobilitas akan berdampak positif dan mendorong peningkatan konsumsi masyarakat, namun pada sisi lain dapat mendorong kenaikan inἀasi lebih lanjut, apabila tidak dilakukan antisipasi dengan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok yang mencukupi di masyarakat,” kata Yura, baru-baru ini.

“Komoditas penyumbang inἀasi selama Ramadan dan IdulḀtri dalam tiga tahun terakhir antara lain angkutan udara, beras, daging ayam dan emas perhiasan,” imbuhnya.

Terlebih saat ini, lanjut Yura, kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina berpotensi mendorong kenaikan harga energi dan pangan, disamping juga penerapan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) oleh Pemerintah Pusat pada April 2022 menjadi sebesar 11 persen.

Meski begitu, Yura menyakini, inἀasi pada Ramadan dan IdulḀtri 1443 H akan tetap dapat terkendali sesuai sasaran, berdasarkan persiapan yang telah dan akan dilakukan oleh seluruh TPID kota/kabupaten di Kalimantan Tengah, beserta dinas/ instansi terkait yang bersinergi dengan para pelaku usaha sejak awal Maret 2022.

Dalam upaya pengendalian inflasi, Yura juga merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah pada jangka menengah, yaitu dapat dilakukan integrasi sektor pertanian dengan sektor digital, dalam rangka perluasan pemasaran untuk mendukung keterjangkauan harga.

“Sementara pada jangka panjang, Pemerintah Daerah diharapkan dapat mengkaji opsi stabilitas harga pangan melalui keterlibatan BUMD, sebagaimana telah dilakukan pada beberapa daerah seperti Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur,” tandasnya. (aza/ko)

Exit mobile version