PALANGKA RAYA – Untuk menjaga kestabilan dan ketahanan pangan, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) terus menggalakkan program gerakan menanam di berbagai wilayah kota.
Pj Wali Kota Palangka Raya, Dr Hera Nugrahayu MSi menjelaskan, “Gerakan menanam ini mencakup penanaman sistem tumpangsari padi gogo di Km 59 dan cabai di Km 53, Kelurahan Pager, Kecamatan Rakumpit. Pemko melalui DPKP menanam padi Gogo untuk pertama kalinya di lahan seluas 20 hektare dan cabai di lahan seluas 2 hektare.
“Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendukung ketahanan pangan, meskipun targetnya relatif kecil dibanding kabupaten lain,” katanya kepada Kalteng Pos, Selasa (15/10).
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Pemko menargetkan tahun 2024-2025 seluas 200 hektare lahan untuk tanaman padi, baik padi gogo maupun padi sawah.
“Kami sudah memulai di beberapa kelurahan, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Bank Indonesia sebagai bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah, Bulog, dan Forkopimda, untuk membudayakan kembali gerakan menanam,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya, Sugiyanto SPt MSi, mengungkapkan pentingnya program ini. Gerakan tanam tumpangsari padigogo (Pangan Pahari) ini merupakan strategi untuk mengoptimalkan pemanfaatan Lahan kering (tadah hujan) dan menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan. Sedangkan gerakan tanam cabai upaya pengendalian inflasi di Kota Palangka Raya.
“Kami berharap program ini dapat mendorong para petani untuk terus berproduksi, sekaligus menginspirasi masyarakat untuk ikut serta dalam upaya menanam di pekarangan rumah mereka,” ujarnya.
Pihaknya optimis dengan dukungan berbagai pihak, program ketahanan pangan ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” pungkasnya.(kom/ktk/yan)