Site icon KaltengPos

Cegah Kebakaran, Wilmar Aktif Gelar Pelatihan

PRAKTIK : Tim saat pelatihan memadamkan kebakaran, Senin (19/8).

PALANGKA RAYA-Wilmar kembali menggelar pelatihan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Central Kalimantan Project (CKP) Sampit, Kalimantan Tengah. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesadaran karyawan perusahaan serta Masyarakat Peduli Api (MPA) dari desa binaan dalam upaya pencegahan Karhutla.

Koordinator Regional Sustainability Wilmar CKP Sarimanah menjelaskan, dalam pelatihan tersebut, pihaknya melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk karyawan perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat. Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan Karhutla, serta memberikan edukasi praktis tentang langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kebakaran.
“Ini adalah program rutin kami untuk mengajak semua pihak melakukan pencegahan karhutla,” kata Sarimanah melalui rilisnya kepada Kalteng Pos, Senin (19/8).

Menurut Sarimanah, inti dari pencegahan Karhutla adalah membangun kesadaran dan mendorong semua pihak untuk tidak membakar lahan saat musim kemarau. Hingga saat ini, kebakaran lahan masih sering terjadi akibat ulah pihak-pihak yang sengaja membakar untuk membuka lahan.

Sejak 2017, Wilmar CKP telah bermitra dengan 20 desa di sekitar wilayah operasional perusahaan. Melalui kemitraan ini, perusahaan menggelar pelatihan dan simulasi bersama Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (TPKD) Kebakaran perusahaan, yang telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Tenaga Kerja dan Manggala Agni, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Yang paling penting adalah menanamkan kesadaran agar tidak membakar. Ini adalah salah satu bentuk implementasi komitmen NDPE (No Deforestation, No Peat, and No Exploitation) perusahaan,” ujar Sarimanah.

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini diakhiri dengan apel siaga dan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara perusahaan dengan masyarakat, diwakili kepala desa serta pemangku kepentingan, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), camat, Polsek, dan Danramil. Kesepakatan ini menjadi wujud komitmen bersama dalam pencegahan dan penanganan Karhutla, baik di dalam maupun di luar konsesi.

“Selain di CKP, Wilmar juga menggelar pelatihan serupa di unit-unit lain di seluruh Indonesia, dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah,” tutup Sarimanah. (kom/yan/b5/aza)

Exit mobile version