PONTIANAK – Mewujudkan interkoneksi kelistrikan se-Kalimantan menjadi salah satu target PT PLN (Persero). Untuk mencapai hal tersebut, salah satu proyek yang harus dituntaskan adalah pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Pangkalan Bun – Sukamara yang kini tengah digarap oleh PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB).
“Saat ini, progres pembangunan SUTT 150 kV Pangkalan Bun – Sukamara telah mencapai 80 persen, sebagian besar sudah pada tahap stringing atau penarikan kabel konduktor antartower. Proyek ini menjadi bagian penting untuk mewujudkan interkoneksi sistem kelistrikan Khatulistiwa di Kalimantan Barat dengan sistem kelistrikan Kalseltengtim yang telah terkoneksi lebih dulu,” jelas General Manager PLN UIP KLB, Resial Rimtahi Hasoloan di Pontianak di Pontianak, Rabu (21/9).
Dengan menelan biaya investasi sebesar Rp268 miliar, proyek SUTT yang telah dibangun hingga 80 persen ini tercatat telah menyerap tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 73,95 persen.
Reisal menjelaskan, proyek SUTT ini akan membentang sepanjang 178 kilometer sirkit (kms). “Dengan total tower sebanyak 255 tower, jalur transmisi ini dibangun dengan melintasi 12 desa, 5 kecamatan, dan 2 kabupaten yaitu di Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Kotawaringin Barat,” ujarnya.
Lebih jauh Reisal mengatakan bahwa sementara ini, sistem kelistrikan di Kalimantan memang belum tersambung secara menyeluruh. Sistem kelistrikan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, telah terkoneksi dengan sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Apabila sistem kelistrikan di Kalimantan Barat telah terkoneksi dengan sistem kelistrikan Kalseltengtim, maka evakuasi daya dari seluruh pusat listrik di Kalimantan akan sangat mungkin untuk dilakukan.
“Ketika sudah tersambung nanti, keandalaan pasokan listrik bagi masyarakat akan meningkat dan diharapkan juga turut meningkatkan rasio elektrifikasi di Kalimantan,” pungkas Reisal.
Sebelumnya, PLN UIP KLB telah berhasil mengoperasikan Gardu Induk 150 kV Sudan berkapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA) yang berlokasi di Desa Sudan, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalteng, yang bertujuan untuk mendukung operasional salah satu industri pertambangan di Kalimantan Tengah. (hms/b-15/uyi)