PALANGKA RAYA – Untuk membangun ketahanan pangan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah melaksanakan berbagai program. Diantaranya adalah memanfaatkan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) untuk memenuhi gizi keluarga.
“Melalui P2L ini kami melakukan penetrasi kepada masyarakat dalam bentuk bantuan. Bantuan tersebut disalurkan setelah masyarakat membentuk sebuah kelompok yang dinamakan Kelompok Wanita Tani (KWT),” ucap Kepala DPKP Palangka Raya drs Renson MSi melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan Yusianto Sp kepada Kalteng Pos, Rabu (23/11).
“Di Palangka Raya ada 50 KWT, tetapi yang masih aktif sebanyak 20 KWT saja,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, KWT beranggotakan minimal 20 orang, maksimal sekitar 30 orang. Kemudian mereka harus terdaftar disimultan dan sudah diverifikasi serta layak untuk mendapatkan bantuan. “Bantuannya dalam bentuk uang, yang langsung di transfer ke kelompok masing masing untuk dibelanjakan sesuai dengan keperluan kelompok tani tersebut,” terangnya.
Disamping itu, lanjutnya, minimal KWT harus punya demplot atau lahan minimum 400 M persegi. Sebab demplot ini menjadi laboratorium mereka dan di situ juga ada juga rumah bibit. Rumah bibit tersebut biasanya dibuat permanen dengan menggunakan bajaringan.
“Mereka juga diwajibkan memproduksi bibit sekitar 20.000 bibit per tahun dengan berbagai jenis bibit dengan prioritas cabai,” ungkapnya.
Menurut Yusianto, dalam penggelolaan bibit, DPKP juga melakukan pendampingan dan pelatihan dengan melibatkan orang yang berkompeten dibidangnya. Ia berharap, dengan adanya program ini maka akan menunjang pemenuhan gizi rumah tangga.
“Berikutnya terkait inflasi, terutama sering kurangnya pasokan dari daerah lain, nah dengan ada program ini minimal bisa menekan demand atau permintaan,” tutupnya. (kom/yan/ktk/aza)