Site icon KaltengPos

PUPR Percepatan Pengelolaan dan Pembangunan Sistem Drainase

PENGERJAAN : Tim PUPR Kota Palangka Raya, Percepat Pengerjaan drainase di Kawasan Prioritas tahun 2022, belum lama ini.

PALANGKA RAYA– Untuk program pengelolaan dan Pengembangan sistem drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palangka Raya di tahun 2022, pengerjaannya sudah terealisasi 26.933,10 meter, yaitu mencapai 69.06 Persen dari total target 39.000.00 meter yang di programkan.

Kepala Dinas PUPR Kota Palangka Raya Arbert Tombak, SE MAP menjelaskan, untuk pembangunan sistem drainase perkotaan melalui dana APBD ( Dana PEN ) dengan panjang 15.283,10 meter itu, kita kerjakan di kawasan prioritas Penarung dan sekitarnya paket I sepanjang 2.677,490 meter,dan untuk paket II sepanjang 683.00 meter, dan untuk kawasan Rajawali dan sekitarnya paket II sepanjang 2.070,00 meter dan untuk paket II sepanjang 922.70 meter, sedangkan dikawasan prioritas Temanggung Tilung dan sekitarnya sepanjang 8.925,00 meter.

“Sedangkan pembangunan drainase dengan menggunakan dana APBD ( DAU ) sepanjang 1.207,35 meter, kami kerjakan di jalan Beliang II total panjang 118,20 meter, jalan Meranti III 350.00 meter, jalan Sapta Taruna 109,60 meter, jalan Yos Sudarso II 236,00 meter, dan Yos Sudarso XV sepanjang 393,55 meter,” ujar Arbert.

Ia menambahkan, untuk rehabilitasi saluran drainase perkotaan dengan menggunakan dana APBD ( DAU ) dengan total 371,95 meter, kita kerjakan di daerah kelurahan Panarung dengan panjang 300.00 meter dan di daerah Kelurahan Menteng sepanjang 71,95 meter, dan untuk Operasi dan pemeliharaan drenase dari dana APBD ( DAU) kita kerjakan sepanjang 11,650.00 meter.

“ Tujuan dari pembangunan drainase ini, agar Kota Palangka Raya bebas dari genangan air, sehingga kualitas lingkungan meningkat dan seluruh aktivitas perkotaan dapat berjalan dengan baik, serta untuk memperlancar arus lalu lintas bagi masyarakat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat di sekitar jalan yang dilalui,” Terang Arbert.

Arbert mengungkapkan, ada beberapa faktor kendala dalam pembangunan drainase diantaranya tingginya curah hujan dan tingginya permukaan air tanah sehingga pelaksanaan konstruksi butuh Pengeringan (dewatering) dengan implikasi butuh waktu dan biaya konstruksi lebih besar, dan terdapat masyarakat yang mendirikan bangunan di atas saluran yang ada (existing), serta adanya sebagai kecil masyarakat menolak penggantian/peningkatan drenase meski kondisi drenasenya lebih kecil dari yang akan kita bangun.

“Terima kasih kepada semua masyarakat yang menyambut baik program pembangunan drainase perkotaan yang dilaksanakan oleh Pemko Palangka Raya, semoga apa yang sudah dilakukan oleh Pemko Palangka Raya bisa bermanfaat, yang dulu sering tergenang air saat hujan turun kini tidak lagi dengan berkurangnya luasan dan durasi genangan,” tutup Arbert (Kom/Uut/ktk/).

Exit mobile version