PALANGKA RAYA-Masyarakat Kota Palangka Raya sempat dihebohkan dengan kabar perihal kehadiran komunitas lesbian gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Isu ini bahkan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Kota Cantik –julukan Kota Palangka Raya. Permasalahan ini juga mendapat sorotan dari Pengurus Wilayah (PW) Wanita Islam Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Ketua Pimpinan Wilayah Wanita Islam Kalteng Hj Windarti SAg MPd menyatakan dengan tegas menolak masuknya komunitas LGBT di Kota Palangka Raya secara khusus dan Provinsi Kalimantan Tengah secara umum.
Karena itu pihaknya meminta kepada aparat berwenang untuk mengusut dan meminta pertanggungjawaban penggagas dan pengurus komunitas ini. Juga meminta kepada aparat untuk melakukan patroli rutin ke tempat-tempat yang berpotensi jadi lokasi berkumpulnya komunitas LGBT.
“Kami mengimbau semua organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda, dan organisasi keagamaan untuk bersinergi dalam pembinaan para pemuda, karena pemuda rawan godaan dan menjadi target market komunitas LGBT,” ungkap wanita yang juga menjabat ketua DPD Ampi Kalteng ini.
Lebih lanjut Srikandi yang juga mengepalai pengajian Almar’atussholihah Kota Palangka Raya ini menghimbau semua organisasi kemasyarakatan, organisasi pemuda, dan organisasi keagamaan untuk bersinergi dalam memberi pembinaan kepada para orang tua terkiat pentingnya kedekatan dengan anak-anak dalam rangka pendampingan dan bimbingan.
“LGBT ini sangat berbahaya, tentunya jangan sampai ada bibit-bibit di Kota Palangka Raya dan Provinsi Kalimantan Tengah, maka dari itu kami secara keras menolak LGBT,” pungkasnya. (ahm/b20/ce/ala)