PALANGKA RAYA – Pada tahun 2022, Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palangka Raya melaksanakan pengerjaan program pengelolaan dan pengembangan sistem drainase di Palangka Raya. Dari target 39.000.00 M, sudah terealisasi 29.222,97 atau sekitar 74,93 persen. Hal ini disampaikan Kadis PUPR Kota Palangka Raya, melalui Kabid Air Minum PLP dan Bikon PUPR Palangka Raya, Samuel B. Hasang.
“Untuk pembangunan sistem drainase perkotaan melalui pembiayaan APBD (Dana PEN), sudah terealisasi sepanjang 15.283,10 M,” ucap Samuel melalui whatsapp kepada Kalteng Pos, Jumat (27/1).
Lebih lanjut Samuel menyampaikan, pekerjaan yang dilakukan tersebut meliputi pembangunan drainase untuk kawasan proiritas Panarung dan sekitarnya paket I dengan panjang 2.677,40 M, kawasan prioritas Rajawali dan sekitarnya paket II dengan panjang 2.070,00 M, kawasan prioritas Temanggung Tilung dan sekitarnya dengan panjang 8.925,00 M, kawasan prioritas Rajawali dan sekitarnya paket I dengan panjang 927.70 M, prioritas penarung dan sekitarnya paket II dengan panjang 683.00 M.
Selain itu, tambah Samuel, Pembangunan melalui APBD (DAU) terealisasi sepanjang 2.289,87 M, yang terdiri dari rehabilitasi drainase komplek Jalan Tjilik Riwut km 5,5 sepanjang 153.20 M, jalan Kinibalu 373.88 M, di Kelurahan Penarung (Jalan Salampak Umar) dengan panjang 220.34 M, Kelurahan Menteng (Jalan Talenta) 80.95 M, dan pembangunan drainase komplek Pasar Kahayan 77,80 M, di Jalan Yos Sudarso VIII dengan panjang 139.06 M, di Jalan Hiu Putih VIII (menuju Jalan Hiu Putih X) sepanjang 89.80 M, di Yos Sudarso XV dengan panjang 351.65 M, Jalan Yos Sudarso II sepanjang 228.32 M, di Sapta Taruna dengan panjang 109.00 M, Jalan Beliang II dengan Panjang 115.87 M, serta pembangunan drainase di jalan meranti III sepanjang 350.00 M.
Samuel juga menjelaskan, untuk rehabilitasi saluran drainase perkotaan melaui APBD (DAU) sudah terealisasi dengan panjang 371.95 M, meliputi wilayah Kelurahan Panarung dengan panjang 300.00 M, wilayah Kelurahan Menteng sepanjang 71.95 M. Sedangkan untuk operasi dan pemeliharaan sistem drainase melalui APBD (DAU) sudah terealisasi sepanjang 11.650.00 M, meliputi pemeliharaan rutin perkerasan, bahu jalan, drainase, dan perlengkapan jalan dan jembatan.
Menurut dia, tujuan dari pembangunan drainase antara lain untuk meningkatkan kapasitas dan panjang saluran drainase yang dapat berfungsi sesuai rencana, sehingga dapat mengurangi luas, kedalaman dan durasi genangan di kawasan Kota Palangka Raya termasuk pada ruas jalan di area pelayanan drainase.
“Kemudian dengan kondisi drainase yang baik diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan serta mobilitas transportasi orang dan barang lebih lancar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan aktivitas sosial dan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tuturnya.
Mengenai faktor yang menjadi kendala dalam pembangunan drainase, Samuel menyebut seperti tingginya curah hujan dan tingginya permukaan air tanah. Adanya masyarakat yang mendirikan bangunan diatas saluran existing, serta ada sebagian kecil masyarakat menolak penggantian atau peningkatan drainase serta plat di depan rumahnya, meski kondisi drainasenya lebih kecil dari yang akan dibangun.
“Tetapi secara umum masyarakat Palangka Raya menyambut baik program pembangunan drainase perkotaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya, karena program tersebut dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, sebelumnya saat hujan dilingkungan mereka sering tergenang, saat ini kondisi lingkungannya menjadi lebih baik karena berkurangnya luasan dan durasi genangan,” tutupnya. (kom/uut/ktk/aza)