PALANGKA RAYA-Provinsi Kalimantan Tengah terpilih menjadi lokasi pengembangan program food estate untuk ketahanan pangan nasional. Namun perlu dipahami bahwa food estate ini tidak hanya pengembangan soal padi saja. Tapi juga komoditas lainnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Sunarti mengatakan, program food estate ini bukan dalam artian hanya menanam padi saja. Tetapi melalui program ini pemerintah juga mengajarkan petani untuk pengembangan komoditas lain.
“Dalam pengembangan food estate ini kami mengajak bagaimana petani mengelola lahan dengan baik, tidak hanya satu komoditi yakni padi, tetapi juga yang lainnya,” katanya, belum lama ini.
Diungkapkannya, berkenaan dengan penanaman padi, pemerintah sudah memberikan paket premium pada tahun 2020 lalu, mulai dari penyiapan biaya olah lahan hingga pupuk. Bahan pupuk yang diberikan bukan subsidi, tetapi pupuk premium.
“Kami memberikan paket premium program 2020 dan pupuknya juga bukan subsidi,” ungkapnya kepada awak media.
Selain padi, lanjut dia, food estate ini juga mengembangkan komoditas lain seperti pemanfaatan kanan kiri di sekitar sawah dengan penanaman hortikultura dan perkebunan. Untuk di kanan kiri sawah saat ini sudah dilakukan penanaman jeruk dan kelapa.
“Tidak hanya komoditi berupa tanaman pangan, tetapi program ini juga pengembangan peternakan,” ucapnya. Lantaran pengembangan food estate ini tidak hanya pengembangan sawah dan kanan-kiri sawah, tetapi juga galian saluran air. “Saluran air bisa digunakan untuk pemeliharaan ikan. Kami juga sudah memberikan bantuan ternak itik untuk para petani,” pungkasnya. (abw/ens)