PALANGKA RAYA-Sejarah Hari Pers Nasional (HPN) jatuh pada 09 Februari 2022 didahului dengan perjalanan panjang. Hari Pers Nasional menjadi peringatan rutin tahunan sejak 1985 silam. Hari Pers Nasional telah ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 5 Tahun 1985, ditandatangani Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985, sebagai salah satu bentuk apresiasi pemerintah terhadap tugas jurnalistik.
Dalam Keppres tersebut menyebutkan, pers Indonesia memiliki sejarah perjuangan dan peranan penting melaksanakan pembangunan pengamalan Pancasila. Melalui hal tersebut, dewan pers menetapkan Hari Pers Nasional (HPN) setiap tahun secara bergantian di setiap ibu kota provinsi se-Indonesia. Sejarah Hari Pers Nasional 2022 tidak terlepas dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Sebab tanggal peringatan Hari Pers Nasional bertepatan dengan berdirinya PWI. PWI sendiri berdiri pada 9 Februari 1946 di Surakarta, Jawa Tengah.
Tema hari pers Nasional tahun 2022, “Membangun Kedaulatan Nasional di Tengah Digitalisasi Global”. Tema ini sangat relevan dengan era kekinian yang semua sendi kehidupan telah dirambah digital.
Komandan Korem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya SE MM, sosok yang sangat paham bahwa pers menempati posisi yang strategis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ini, mengucapkan “Selamat hari pers Nasional tahun 2022”, dengan disertai harapan agar pers nasional selalu menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme dan profesionalisme dan semakin berkualitas.
“Di era saat ini, idealisme dan profesionalisme bagi pers Nasional mutlak diperlukan. Hal ini untuk memastikan terwujudnya peran besar pers dalam berperan aktif membangun kedaulatan nasional di tengah digitalisasi global. Dengan idealisme, maka pers akan tetap berintegritas, kendati terpaan pragmatisme terus menghadang. Sedangkan dengan profesionalisme pers akan tetap eksis dengan beradaptasi secara utuh di era apapun”, tandas Danrem.
Lebih lanjut Danrem menambahkan, pers juga harus mampu berperan menciptakan suasana yang aman dan kondusif dengan pemberitaan yang obyektif dan berimbang serta konstruktif. Intinya, pers harus mampu memberi manfaat bagi masyarakat.
Sebelum mengakhiri percakapannya, Danrem menegaskan, pers juga harus mampu berperan menciptakan suasana yang aman dan kondusif dengan pemberitaan yang obyektif dan berimbang serta konstruktif. Pers harus satu frekuensi dengan pemerintah, TNI, Polri dan elemen masyarakat lainnya, sehingga tercipta kebersamaan yang utuh dalam pembangunan menuju kesejahteraan bersama.
Mengutip pidato presiden di HPN 2022, mengisyaratkan bahwa media arus utama harus secepatnya bertransformasi, inovatif, sekalipun di tengah pandemi. Jurnalis profesional, idealis dan berkualitas mengemban tugas dari media massa, sangat penting demi pertumbuhan yang sehat sebagai salah satu lokomotif kemajuan NKRI. (penrem102/pjg/ko)