PALANGKA RAYA- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Provinsi Kalteng menggelar kegiatan Sosialisasi dan Workshop Inovasi Daerah dan Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) Tahun 2024 dengan tema “Kearifan Lokal Dayak yang Percaya Diri Menuju Warga Dunia Berinovasi Menggapai Kalteng Semakin Bermartabat, Berkah, Maju, dan Berkelanjutan.
“Tema tersebut sangatlah relevan dengan semangat kita untuk terus mendorong inovasi di daerah Kalteng,”kata Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalteng Ir Leonard S Ampung kepada Kalteng Poa, Selasa (13/8).
Menurut Leo, kearifan lokal Dayak merupakan fondasi yang kuat bagi kita untuk membangun daerah yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga tetap menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang telah diwariskan oleh leluhur.
Melalui sosialisasi ini diberharap dapat memperkuat pemahaman dan kesadaran kita semua akan pentingnya inovasi dalam setiap aspek pembangunan daerah. Inovasi yang berlandaskan kearifan lokal akan menjadi kekuatan kita untuk menghadapi tantangan global dan mengangkat nama Kalimantan Tengah di kancah nasional maupun internasional.
“Saya mengajak seluruh pihak yang hadir pada hari ini untuk berpartisipasi aktif dalam sosialisasi ini. Mari kita bersama-sama menggali potensi dan ide-ide inovatif yang dapat kita implementasikan demi kemajuan Kalteng yang bermartabat, berkah, maju, dan berkelanjutan,”harapnya.
Dijelaskan Leonard, bahwa Luas Wilayah Provinsi Kalteng 153.564 Km2, atau hampir sama dengan satu setengah kali luas Pulau Jawa, Provinsi Kalimantan Tengah merupakan Provinsi terluas di Indonesia dan memiliki potensi sumber daya alam (SDA) sangat melimpah, yang merupakan modal utama bagi Kalimantan Tengah agar dapat lebih maju, sejahtera, dan bermartabat, apabila potensi-potensi tersebut dikelola secara optimal dan berkelanjutan melalui ide-ide kreatif dan inovatif.
Sebagai laporan, sudah terbentuk 4 Bapperida di 4 Kabupaten Provinsi Kalteng yaitu di Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Barito Selatan. Dengan terbentuknya Bapperida diharapkan dapat menjadi saluran dan wadah inovator-inovator kita lebih produktif lagi untuk menuangkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam membangun Kalteng.
Pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 400.10.11-6287 Tahun 2023 tentang Indeks Inovasi Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota Tahun 2023, Provinsi Kalteng mendapatkan skor indeks 25,70 dengan predikat Kurang Inovatif.
Pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.15.3-387 Tahun 2023 tentang Hasil Pengukuran Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia Tahun Anggaran 2022, Provinsi Kalteng mendapatkan indeks total 56,492 dengan nilai C peringkat Sangat Perlu Perbaikan.
Mengingat hasil Indeks Inovasi Daerah dan IPKD kita yang masih jauh dari harapan dan harus ditingkatkan lagi, Pemprov akan terus mendukung pengembangan inovasi di Kalteng. Hal ini dilakukan melalui berbagai program dan kebijakan, seperti penyediaan anggaran untuk penelitian dan pengembangan, kerjasama riset dan inovasi Pemprov dengan Perguruan Tinggi Negeri dan instansi Vertikal, serta pemberian penghargaan bagi para inovator.
Tahun 2024, Pemprov melaksanakan 44 kerjasama kajian penelitian dengan Perguruan tinggi seperti UI, ITB, UGM, IPB dan UPR serta dengan instansi vertikal seperti BRIN dan Poltekes.
“Dengan semangat kebersamaan dan komitmen semua, Kalteng akan terus maju dan menjadi daerah yang semakin bermartabat serta diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Mari kita lanjutkan perjuangan ini dengan penuh dedikasi dan optimism,” tutupnya. (hms/nue)