PALANGKA RAYA-Pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Maka, menjaga kebugaran tubuh dengan melakukan senam sangat penting dilakukan agar terhindar dari Covid-19. Dan senam virtual pun dilakukan oleh jajaran Kementerian Hukum dan HAM RI di seluruh Indonesia, termasuk Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah, Jum’at (17/09).
Dalam virtual tersebut juga diikuti langsung oleh Kepala Kantor Wilayah, Ilham Djaya beserta jajaran. Kegiatan dilaksanakan di Selasar Law and Human Rights Center dipimpin oleh instruktur senam dengan pembinaan jasmani dan penyuluhan kesehatan pegawai Kemenkumham RI oleh dr. Sophia Hage dari Royal Sporty Performance Central Jakarta dan dimoderatori oleh dr. Yenny Kusuma Dewi yang merupaka tim Tenaga Kesehatan Ditjen Imigrasi dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Dalam kegiatan tersebut, pegawai Kanwil Kemenkumham Kalteng mengikuti dengan atraktif dan penuh semangat. Senam yang dibawakan juga mudah diikuti oleh peserta kegiatan sehingga membuat jajaran pegawai terlihat menikmati kegiatan ini yang diharapkan dapat membantu pertahanan tubuh agar tetap sehat dan bugar.
Setelah senam berakhir, Kepala Kantor Wilayah melaksanakan pembagian masker, vitamin dan susu yang merupakan minuman penunjang kesehatan dalam rangka membantu meningkatkan imun tubuh agar tidak terpapar virus yang saat ini menjadi kewaspadaan pada seluruh dunia.
Kepala Kantor Wilayah, Ilham Djaya mengatakan, di masa pendemi ini, apapun kesibukan yang dilakukan harus menyempatkan untuk berolahraga dan terus menjaga imun serta menerapkan protokol kesehatan di dalam kegiatan sehari-hari.
“Dengan senam yang telah dilaksanakan setiap hari Jum’at ini, kita harapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani serta peningkatan imun di dalam tubuh. Untuk itu saya minta kepada jajaran agar dapat disiplin dalam pelaksanaan kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan dan intens dalam berolahraga minimal 3 kali dalam seminggu. Ini bertujuan untuk memberikan energi positif yang masuk ke dalam tubuh dan mengeluarkan energi yang negatif,” pinta Ilham Djaya. (Humas/bud)