SAMPIT- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H Rudianur mengatakan sangat mengapresiasi dan mendukung Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), untuk terus memerangi peredaran minuman keras (miras) di daerah ini seperti seperti yang dilakukan oleh Wakil Bupati, Irawati.
“Masyarakat dan DPRD menginginkan langkah berani, seperti yang dilakukan oleh wakil bupati, ini juga untuk menjawab keluhan dan keresahan masyarakat, terkait maraknya peredaran minuman keras, dan ini membuktikan, sekaligus mematahkan asumsi selama ini pemerintah tidak berani berhadapan dengan pengusaha miras ilegal,” kata Rudianur saat dibincangi di ruang kerjannya, Kamis (17/6).
Dirinya juga meminta aparat penegak hukum memberikan sanksi berat kepada penjual minuman keras ilegal supaya bisa menimbulkan efek jera dan jangan pandang bulu karena miras itu akan merusak generasi penerus daerah ini.
“Peredaran minuman keras secara ilegal sangat meresahkan masyarakat. Dampaknya juga sangat buruk karena tidak jarang berbagai tindak kriminalitas berawal dari minuman keras, dan juga mengancam kualitas generasi penerus,” ucap Rudianur.
Politikus Partai Golkar ini menyikapi viralnya video Wakil Bupati Irawati yang berdebat bahkan dibentak-bentak seorang pria yang diduga bos penjual minuman keras saat Irawati mendatangi sebuah toko di Jalan Tjilik Riwut pada Rabu (16/6) malam, kejadian itu tersiar langsung melalui akun media sosial pribadi Irawati dan ini juga memicu kegeraman masyarakat, tidak terkecuali kalangan legislator.
“Kami para wakil rakyat juga tidak terima atas sikap pria tersebut karena kehadiran Irawati merupakan representasi pemerintah sehingga sikap bos miras tersebut dinilai telah merendahkan wibawa pemerintah daerah,” ujar Rudianur.
Ia juga sangat mengapresiasi tindakan polisi yang langsung tanggap atas kejadian tersebut dan langsung melakukan penyegelan toko miras itu, Tindakan tersebut diharapkan mampu meredam emosi warga karena sempat beredar kabar sejumlah tokoh agama bersiap turun ke jalan untuk mendesak aparat lebih serius memberantas peredaran miras di Kabupaten Kotim ini.
“Masyarakat selama ini apatis karena para pelaku penuh minuman keras seolah-olah tidak tersentuh hukum, begitu meraka menyaksikan video seorang laki-laki yang diduga bos miras seolah tanpa rasa takut terus berdebat dan membentak-bentak Wakil Bupati Irawati, hal ini lah yang membuat mereka sangat geram terhadap tindakan itu,” kata Rudianur.
Ia juga mengatakan maraknya peredaran minuman keras sudah tidak menjadi rahasia umum lagi, hal ini lah yang terus membuat resah masyarakat, terlebih tempat penjualannya berada dekat permukiman, dan di tegah kota, tapi sangat di sayangkan belum ada tindakan tegas aparat sehingga aktivitas ilegal itu terus berlangsung.
“Maka dari itu kami meminta penegak hukum memberikan sanksi berat agar menimbulkan efek jera. Ini juga untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum. Dan kami juga sangat mendukung langkah pemerintah daerah dan kepolisian untuk memberantas peredaran minuman keras, maupun barang haram lainnya,” tutupnya. (bah/ans).