Site icon KaltengPos

Pembangunan Tidak Hanya Fisik, Tetapi Juga Non Fisik

HADIRI: Anggota DPRD Kotim dari Dapil II meliputi Kecamatan Baamang dan Seranau, Dadang Siswanto, H Sanidin dan Rambat usai menghadiri Musrembang RKPD tahun 2024, Selasa (17/1). (FOTO: BAHRI/KALTENG POS )

SAMPIT – Pembangunan tidak semata hal fisik, banyak hal non fisik seperti sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian yang perlu diperhatikan. Demikian disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari Daerah Pemilihan (Dapil) II meliputi Kecamatan Baaamang dan Seranau, Dadang Siswanto saat menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun anggaran 2024 di Kecamatan Baamang, Selasa (17/1).

“Selama ini masyarakat selalu mengukur bahwa pembangunan adalah pembangunan jalan dan Gang. Makna ini terlalu sempit, padahal pembangunan itu seperti di sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian,” kata Dadang.

Dirinya menyampaikan, melalui Musrenbang ini meminta kepada pihak terkait agar menginformasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak pernah lelah apalagi bosan dalam mengusulkan usulan yang berada di sekitar lingkungannya masing-masing terutama ditingkat Rukun Tetangga (RT).

“Kejenuhan untuk menghadiri musrenbang ada, karena yang terbesit dalam pikiran hanya usulan infrastruktur saja. Padahal ada hal lain seperti bantuan bibit, bantuan pestisida, dan bantuan-bantuan lain yang sebenarnya merupakan bagian dari konteks pembangunan, ini yang tidak terpikirkan oleh masyarakat,” ujar Dadang.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan DPRD banyak mengalokasikan anggaran untuk kegiatan-kegiatan non fisik tapi yang diukur oleh masyarakat selama ini hanyalah pembangunan infrastruktur seperti perbaikan jalan, gang dan jembatan.

“Puluhan miliar rupiah anggaran digelontorkan di Kecamatan Baamang. Selain untuk pembangunan fisik dan juga diperuntukan untuk memulihkan ekonomi seperti subsidi beras, Gas elpiji, bantuan bibit ikan dan lainnya,” sampai Dadang.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotim ini juga menyampaikan, pembangunan dalam bidang kesehatan juga telah terlaksana melalui program BPJS yang menelan anggaran senilai Rp 40 miliar lebih. Sedangkan bembangunan dalam bidang pendidikan telah terealisasi dalam program beasiswa seperti Beasiswa Gerbang Mentaya.

“Maka dengan adanya Program BPJS, masyarakat yang tidak mampu gratis untuk berobat di pasiltas kesehatan, baik dirumah sakit maupun di puskesmas, dan untuk program Beasiswa Gerbang Mentaya untuk membantu anak-anak di daerah kita untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi,” tutupnya. (bah/ans)

Exit mobile version