PALANGKA RAYA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya menyoroti penataan lokasi Car Free Day (CFD) yang selama ini menjadi ruang publik bagi masyarkat.
Selain tempat olahraga dan rekreasi, CFD juga menjadi tempat bagi pelaku usaha kecil untuk berjualan.
DPRD berharap agar lokasi yang diperuntukkan oleh pemerintah dapat ditata dengan rapi dan melibatkan semua komponen terkait pengelolaannya.
“CFD harus diatur dengan baik agar masyarakat dapat menikmatinya, dan untuk UMKM atau pedangang yang ingin memiliki izin jangan dipersulit. Pemerintah berikan kesempatan kepada masyarakat seluas-luasnya untuk berusaha,” kata Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Subandi saat bertandang ke Kalteng Pos, Kamis (27/2/2025).
“Harapan kita, CFD ini diatur dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kebijakan yang ada justru menyulitkan pedagang dalam mendapatkan izin. Berikan seluas-luasnya kesempatan bagi masyarakat untuk berusaha, ” tambahnya.
Menurutnya, penting bagi pemerintah untuk melihat apa masalah yang terjadi dan apa yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan CFD di luar, agar masyarkat medapatkan akses membuka seperti UMKM atau dagangan mereka untuk mencari nafkah.
“Kita perlu tahu permasalahan tentang apa, dan apa yang perlu diperbaiki, jangan sampai aturan berizinan dibuat sulit, sehingga membatasi masyarakat untuk mencari nafkah, ” tambahnya.
DPRD Kota Palangka Raya meminta sepenuhnya pengaturan teknis CFD kepada pemerintah kota dan provinsi tetang bagaimana penanganan dengan baik, dengan harapan adanya regulasi yang adil tanpa merugikan salah satu pihak untuk masyarakat.
“Kita meminta penanganannya kepada pemerintah kota dan provinsi untuk kolaborasi agar CFD jauh lebih bagus dan banyak dinikmati oleh masyarakat, dan diatur sedemikian rupa seperti tempat yang, nyaman dan juga bersih, agar CFD tetap berjalan dengan baik, masyarakat bisa berusahan dan ketertipan terjaga, ” tutupnya. (pri/ans)