KASONGAN-Peristiwa bencana banjir di Kabupaten Katingan makin memprihatinkan. Banjir yang sudah berlangsung selama kurang lebih 15 hari di sejumlah wilayah Kabupaten Katingan, kini sudah melumpuhkan sebagian besar aktivitas masyarakat Katingan.
Tak hanya itu, akses untuk penyaluran logistik ke wilayah hulu Katingan, juga terputus. “Karena ada beberapa titik jalan seperti di wilayah Tumbang Lahang, Telok Bua, dan tempat lainnya, terendam banjir,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Katingan Roby, kepada Kalteng Pos, Minggu (5/9) sore.
Setelah merendam sejumlah wilayah hulu Katingan, kini posisi banjir susulan kata Roby, sudah sampai wilayah Kecamatan Pulau Malan, Tewang Sangalang Garing, dan Katingan Hilir. Di wilayah Kecamatan Pulau Malan, sekarang kondisinya sangat parah. Begitu juga sebagian wilayah Kecamatan Tewang Sangalang Garing. Sedangkan di Kecamatan Katingan Hilir, saat ini sudah mulai merangkak naik, walaupun kenaikannya belum terlalu signifikan.
“Di Kecamatan Pulau Malan itu. Jika kantor Kecamatan sebelumnya tidak pernah terendam, sekarang sudah terendam. Sangat parah sekarang (Kecamatan Pulau Malan),” ungkapnya.
Banjir susulan kali ini tegas Roby, ketinggian airnya lebih tinggi dari banjir di bulan Agustus 2021 lalu. Dimana ketinggiannya kurang lebih 20-30 centimeter, dibandingkan banjir sebelumnya. Artinya bencana banjir kali ini, merupakan bencana banjir terbesar yang selama ini menimpa wilayah Kabupaten Katingan.
“Kita sangat prihatin sekali. Di Kecamatan Katingan Hilir (Ibukota Kabupaten Katingan) ini saja, banjir sebelumnya belum surut total. Ditambah lagi dengan banjir susulan. Maka debit airnya bisa lebih tinggi lagi,” terangnya.
Dia ingatkan, agar warga di wilayah Katingan Hilir dan tempat lainnya, siap-siap dengan adanya banjir susulan ini. Tidak kalah penting lagi selalu hati-hati, dan waspada.
“Amankan barang-barang, dan harta benda mulai sekarang. Tempatkan ditempat yang aman,” ujarnya mengingatkan.
Sementara akibat banjir susulan ini ujar Roby, sangat banyak warga yang mengungsi. Bahkan untuk di wilayah Katingan Tengah, ada beberapa pasien yang sebelumnya di rawat di Puskesmas darurat di tempat itu, juga harus di rujuk ke RSUD Mas Amsyar Kasongan. Sebab tempat perawatan darurat, juga terkena banjir. Sedangkan ditempat-tempat yang lain, juga sudah disiapkan tempat penampungan bagi warga.
“Ada beberapa tempat di Kasongan ini kita siapkan. Selain yang ada di bawah jembatan Katingan. Kemudian selama banjir, memang ada juga warga yang memilih bertahan di rumahnya. Dengan cara membuat tempat-tempat khusus, yang lebih tinggi. Sebagai tempat bertahan, selama terjadi banjir,” ucapnya.
Terakhir, selama bencana banjir ini terjadi, ungkap mantan Kabag Umum Setda Katingan ini, jumlah korban yang terdampak, sudah tercatat sebanyak 12 ribu Kepala Keluarga, dari 11 kecamatan.
“Kecuali di Kecamatan Mendawai, dan Kecamatan Katingan Kuala saja yang sekarang tidak terdampak banjir,” tandasnya.(eri)