TAMIANG LAYANG-Misbahul Affandi (26) nekat mengakhiri hidupnya dengan sehelai kain. Nyawa warga RT 24 Kelurahan Ampah, Kecamatan Dusun Tengah, di Kabupaten Bartim tersebut tidak bisa diselamatkan setelah kali kedua melakukan upaya bunuh diri di kediamannya, Selasa (13/7) sekitar pukul 08.00 WIB.
Kapolres Bartim AKBP Afandi Eka Putra melalui Kapolsek Iptu Nurheriyanto menyebutkan, korban ditemukan oleh rekannya yang pada saat itu menjemput ke rumah untuk bekerja. Menurutnya, rekannya tersebut mengetahui hal itu setelah memanggil korban namun tidak mendapat respons.
“Saat rekannya masuk rumah, korban sudah tergantung di sisi atap kamar, kemudian memberikan informasi pada keluarga dan warga sekitar sehingga diturunkan tapi sudah tidak bernyawa,” ucap kapolsek dihubungi Kalteng Pos.
Berdasarkan informasi keluarga bahwa pada malam hari sebelumnya korban juga sempat melakukan upaya gantung diri dengan cara sama namun berhasil digagalkan. Saudara laki-lakinya langsung menyelamatkan korban.
“Adiknya yang mengetahui melihat korban mau gantung diri di ruang tengah mendobrak pintu rumah yang waktu itu telah dikunci korban,” sebut kapolsek.
Hingga saat ini, polisi juga masih berupaya meminta keterangan kepada para saksi termasuk keluarga korban. Tetapi polisi masih belum bisa menyimpulkan pemicu korban nekat mengakhiri hidupnya.
“Kalau yang melatarbelakangi korban untuk bunuh diri belum diketahui jelas,” sebut kapolsek.
“Kasus murni bunuh diri berdasarkan hasil visum et repertum karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, korban meninggal dunia karena gagal napas diduga akibat jeratan simpul kain di leher pada saat gantung diri,” pungkasnya. (log)