Site icon KaltengPos

Dosen FMIPA UPR Inisiasi Proyek Inovatif Penerapan Konsep Pertanian Modern

Tim Dosen FMIPA UPR yang diketuai oleh Thathit Suprayogi menyerahkan greenhouse hidroponik panel surya kepada Kelompok Tani Harapan, Kelurahan Kereng Bangkirai.

PALANGKA RAYA-Sekelompok dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Palangka Raya (UPR) menginisiasi proyek inovatif penerapan konsep pertanian modern yang mengintegrasikan teknologi pertanian pintar melalui sistem smart agrivoltaic.

Para dosen menggandeng kelompok Tani Harapan di Kelurahan Kereng Bangkirai, Kota Palangka Raya.

Proyek ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai oleh dana Hibah Bima Kemendikbud Ristek dengan nomor kontrak 1025/N24.13/AL.04/2024.

Kegiatan ini diinisiasi oleh dosen-dosen dari FMIPA UPR, yang dipimpin oleh Thathit Suprayogi, dengan dukungan para dosen dan mahasiswa dalam rangka mendukung kegiatan Merdeka Belajar.

“Sistem smart agrivoltaic yang diterapkan merupakan konsep pertanian modern yang mengintegrasikan teknologi pertanian pintar dengan agrivoltaic,” kata Thathit Suprayogi kepada Kalteng Pos, Rabu (18/9).

Pertanian pintar, ujar Thathit, berfokus pada otomatisasi proses pertanian yang bertujuan untuk menurunkan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi produksi.

Dengan agrivoltaic, lahan pertanian tidak hanya berfungsi untuk produksi tanaman tetapi juga untuk menghasilkan energi surya, memaksimalkan penggunaan lahan yang ada.

Thahit menjelaskan, pembangunan sistem ini dimulai dengan pembuatan greenhouse sebagai contoh penerapan teknologi ini. Proses pembangunan dimulai pada tanggal 22 Juli 2024 hingga saat ini masih berlanjut .

Greenhouse tersebut diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi penerapan sistem smart agrivoltaic di wilayah perkebunan tanah gambut, khususnya di Kelurahan Kereng Bangkirai.

“Pengabdian masyarakat ini disambut baik oleh Kelompok Tani Harapan. Mereka merasa bahwa penerapan teknologi ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka” ujarnya.

Menurut Thathit yang memiliki gelar terakhir magister bidang sains ini, penerapan sistem smart agrivoltaic ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian tetapi juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tani mengenai pentingnya penggunaan teknologi dalam pertanian.ny

“Dengan adanya otomatisasi, petani bisa menghemat waktu dan tenaga, sehingga bisa lebih fokus pada aspek lain dari pertanian,” tambahnya.

Proyek ini juga menjadi bagian dari kegiatan Merdeka Belajar yang digalakkan oleh pemerintah.

Para mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini mendapatkan pengalaman langsung dalam penerapan teknologi di bidang pertanian serta memahami tantangan dan solusi yang ada di lapangan.

“Mereka bekerja bersama petani, mempelajari teknik-teknik pertanian modern, dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkasnya.(dan/b/ram)

Exit mobile version