KUALA KAPUAS-Air Sungai Kapuas meluap. Akibatnya, 11 desa di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Kapuas terendam banjir, mulai Selasa (18/5) pukul 20.00 WIB hingga Kamis (20/5).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga, menjelaskan, banjir terjadi di Desa Jakatan Masaha, Kecamatan Mandau Talawang.
Kemudian, di Desa Pujon, Desa Bajuh, Desa Marapit, Desa Kota Baru, Desa Kayu Bulan, Desa Karukus, dan Desa Tapen, Kecamatan Kapuas Tengah. Kemudian di Desa Supang Kecamatan Kapuas Hulu, Desa Sei Ringin Kecamatan Pasak Talawang, dan di Desa Lawang Kamah Kecamatan Timpah.
“Terdampak di Desa Jakatan Masaha ada 120 Kepala Keluarga (KK) dari 80 rumah yang terendam, Desa Karukus 13 KK dan merendam 10 unit rumah. Saat ini yang sedangkan dalam pendataan Desa Pujon, Desa Bajuh, Desa Marapit, Desa Kota Baru, Desa Kayu Bulan, Desa Tapen, Desa Supang, Desa Sei Ringin, Desa Dandang, dan Desa Lawang Kamah,” ungkap Panahatan Sinaga.
Dia menerangkan, dari laporan yang diterima pada Rabu (19/5), beberapa hari yang lalu di wilayah Hulu Kabupaten Kapuas terjadi hujan, dengan intentitas sedang hingga tinggi. Sehingga air di DAS Kapuas meluap, mengakibatkan jalan umum desa, permukiman warga dan fasilitas umum tergenang sampai dengan terendam. “Laporan sementara dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, dan luka-luka,” bebernya.
Laporan yang diterima sampai Kamis (20/5) Pukul 15.00 WIB untuk ketinggian air bervariasi mulai dari 30-150 cm. Kemudian pihak Desa, Kecamatan, dan yang terkait masih melakukan pendataan di lokasi. “Kami koordinasi, dan siapkan personel untuk ke lokasi,” tutupnya.
Sementara Camat Kapuas Tengah, Dodo, mengakui saat ini di Kecamatan Kapuas Tengah ada tujuh desa yang terdampak banjir akibat intensitas curah hujan tinggi. Saat ini pihak Pemerintah Kecamatan sudah melakukan kordinasi dengan pihak Pemerintahan Desa setempat, agar identifikasi terhadap warga yang terdampak banjir.
“Saat ini upaya yang kita lakukan berkoordinasi dengan kepala desa, untuk melakukan identifikasi terhadap warga yang terdampak banjir,” ucap Dodo.
Pihaknya, kata Dodo, berharap masing-masing pemdes memantau/waspada air tambah naik, dan segera didata rumah terendam berapa KK terdampak, juga mohon dipantau kalau ada warga yang sakit imbas dari banjir. Hingga saat dikonfirmasikan dengannya kemarin, belum ada dapur umum, dan rata-rata daerah yang banjir itu langganan setiap tahun.
“Laporan kita terima dari Pemdes kondisi Desa Karukus di Jalur Sei Kuatan ada 13 KK rumah terendam tinggi air 1,5 2 meter, sedangkan untuk Desa Kota Baru ada 40 KK terdampak,” bebernya.
Mantan Kepala UPTD Kecamatan Kapuas Hulu ini, menerangkan kalau Desa Hurung Pukung, Penda Muntei dan Masaran sebagian besar warga sudah pindah rumah ke pinggir jalan lintas Timpah Pujon Sei Hanyo yang bebas banjir.
Kalau ibu Kota Kecamatan Pujon debit air masih di atas mata kaki orang dewasa terlihat, dan terpantau kemarin (20/5) di depan Gedung Balai Sahawung Desa Pujon, Kantor KUA dan Polsek Kapuas Tengah. “Kalau besok sore (hari ini, red) kemungkinan semua kades ada laporan, baru kita sampaikan ke BPBD danD insos Kabupaten Kapuas,” tutupnya. (alh/uni)