Site icon KaltengPos

Ketua PGI Kalteng Imbau Junjung Tinggi Toleransi di Momen Pilkada

PALANGKA RAYA-Rangkaian pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024 di Kalimantan Tengah sudah berlangsung. Saat ini, sudah memasuki pendaftaran bakal pasangan calon. Baik untuk gubernur, wali kota, maupun bupati.

Beragam latar belakang dari bakal calon yang akan maju dan beragam partai politik di belakangnya menjadi warna tersendiri dalam pesta demokrasi.

Perlu digarisbawahi, warna partai yang berbeda akan terlihat indah jika dibalut dengan toleransi, tanpa membeda-bedakan agama, suku dan ras, serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

Ketua PGI Kalteng, Pdt Ayang Setiawan Tundan mengimbau kepada seluruh umat beragama secara khusus umat Nasrani di Kalimantan Tengah khususnya di Palangka Raya untuk menjunjung tinggi toleransi. Tidak mudah termakan isu ataupun ujaran-ujaran apapun yang bersifat mengadu domba yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Dalam setiap pesta demokrasi adanya perbedaan dukungan itu adalah wajar, namun jangan dijadikan sarana untuk saling menjatuhkan yang akhirnya menjadi perpecahan antarsesama.

“Banyaknya perbedaan di pilkada tahun ini jangan sampai memunculkan perpecahan dan permusuhan,”ujarnya seraya bersyukur bahwa Kalteng khususnya Palangka Raya selama ini aman dan warga mampu menangani hal-hal yang berbau provokatif.

Selaku ketua PGI Kalteng, lanjut Ayang, mengajak pemuka agama lainnya bersama-sama mengarahkan kepada masing-masing umat agama masing-masing untuk tetap menjaga kedamaian dan ketenteraman yang selama ini telah sangat terjaga dengan sangat baik.

 

Dianjurkan tidak saling menyebarkan dakwah yang bersifat provokatif sehingga kedamaian dan ketenteraman ini akan selalu terjaga dan kita nikmati bersama.

“Junjung tinggi toleransi antar umatberagama, jauhi sikap intoleran terhadap siapapun, karena sikap intoleran adalah akar utama dari munculnya sikap lain yang akan merusak kerukunan dan kedamaian,”tuturnya.

Semua patut waspada terhadap pihak luar yang ingin mencoba mengganggu apalagi merusak pondasi kerukunan dan kebersamaan yang sudah baik di Bumi tambun Bungai ini. Bersama-sama dengan unsur pemerintah serta pihak terkait lainnya wajib mewaspadai masuknya sikap intoleransi paham radikal apalagi terhadap aksi terorisme.

“Pada kesempatan ini saya juga meminta kepada para kontestan peserta pilkada, baik tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/ kota untuk tidak menggunakan black campaign dalam perjuangan dan usaha mereka mendapatkan dukungan dari masyarakat dari segi apapun,”tegasnya.

“Dapatkan dukungan dengan cara-cara yang jujur dan baik, biarkan masyarakat memilih karena memang kepantasan dan bukan karena keterpaksaan,”tutupnya.(bak/ram)

Exit mobile version