Site icon KaltengPos

Tak Ingin Masyarakat Hanya Mengeluh tanpa Ada yang Memperjuangkan

SIAP BERJUANG: Ermina S.Pd., M.M. menjelaskan alasannya maju sebagai wakil rakyat dapil IV DPRD Kalteng dalam acara Podcast Ruang Redaksi Kalteng Pos, Sabtu (3/2). FOTO: ERIK/KALTENG POS

Ermina S.Pd., M.M. merupakan pensiunan guru SMK 1 Buntok yang mendapat tawaran dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk mencalon sebagai anggota legislatif DPRD Kalteng dari DAS Barito. Baginya, itu merupakan peluang yang harus ditangkap sekaligus jalan yang telah dibuka Tuhan.

NOVIA NADYA CLAUDIA, Palangka Raya

PERNAH terbesit dalam hati Ermina S.Pd., M.M. untuk menjadi wakil rakyat ketika masih mengabdi sebagai guru. Bak gayung bersambut, ketika purnatugas, tawaran datang dari PSI kepadanya. Ia percaya, segala sesuatu yang terjadi padanya sudah diatur Yang Kuasa.

Pikirannya untuk menjadi wakil rakyat bukan karena ingin mencari pekerjaan baru setelah pensiun dari PNS. Sejak lama hatinya telah tergerak untuk menjadi wakil rakyat, karena sering mendengar curhat dan keluhan masyarakat tentang pembangunan pemerintah. Keluhan yang tanpa ada solusi. Karena itu, ia bertekad membawa aspirasi dan keluhan rakyat itu agar terdengar oleh pemerintah. Selain itu, sektor pendidikan menjadi hal utama yang akan diperjuangkannya.

“Saya bukan menebar janji caleg, saya ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat. Tiap permasalahan atau aspirasi, alangkah lebih baik kita duduk berembuk, apa maunya. Saya tidak mau warga hanya ngomel-ngomel di belakang. Apabila ada yang tidak sesuai, ayo kita bicara, perjuangkan bersama-sama, dan cari solusi bersama,” tandasnya.

Ermina merupakan caleg PSI nomor urut 3 dari dapil IV (meliputi Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, dan Murung Raya). Wanita kelahiran Tamiang Layang,13 Juni 1960 itu memiliki latar belakang sebagai tenaga pendidik. Hal itu membuat dirinya memiliki karakter yang optimistis dan kuat dalam berkomitmen. Bukan hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga dalam keluarganya. Masalah pendidikan tentu menjadi fokus utama yang ingin diperjuangkannya, jika kelak terpilih menjadi anggota dewan Provinsi Kalteng dapil IV. Termasuk nasib guru honorer yang gajinya tidak sebanding beban kerja.

“Guru-guru honor itu gaji yang diterima tidak sebanding dengan pengabdian mereka. Saya akan memperjuangkan dan berupaya untuk menambahkan penghasilan honorer. Baik dari anggaran pemerintah daerah maupun perusahaan-perusahaan besar di sekitar. Kalau saya terpilih sebagai dewan, apabila ada keluhan seperti itu (gajih telat), pasti saya pertanyakan, akan saya perjuangkan,” ujarnya saat bincang-bincang dalam acara Podcast Ruang Redaksi Kalteng Pos, Sabtu (3/2).

Semasa kecil, Ermina tinggal di Kabupaten Barito Timur. Kemudian ia pindah ke Barito Selatan karena bekerja sebagai seorang guru. Ermina mengaku paham mengenai permasalahan dunia pendidikan di wilayah tugasnya itu. Baginya, pendidikan itu bukan hanya mementingkan kemewahan gedung. Dalam artian, apabila gedung sekolah masih layak pakai, alangkah lebih baiknya anggaran yang ada dipergunakan untuk membantu siswa kurang mampu atau menyejahterakan guru.

“Lebih baik uang itu untuk membiayai anak yang tak bisa sekolah, dibanding merenovasi gedung yang sebenarnya masih layak pakai,” tukasnya.

Wanita yang juga pernah menjadi Dosen STIE Buntok itu menyebut, aspirasi lain yang kerap ia terima dari masyarakat yakni mengenai bencana banjir. Menurutnya, salah satu penyebab banjir yakni adanya aktivitas pertambangan. Karena itu, ia akan memperjuangkan agar investor pertambangan dapat membantu dalam mengatasi bencana banjir agar tidak terulang lagi.

Ermina menceritakan, semasa kecil ia sering bermain air di Sungai Lagai, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur. Dahulu airnya sangat jernih. Namun kini terlihat keruh akibat lumpur tambang yang mengotori sungai. Bahkan untuk mandi pun sudah tidak layak. Oleh karenanya, ia akan memperjuangkan aspirasi masyarakat dan mengemban tugas tanggung jawab ketika terpilih nanti.

“Pesan saya untuk masyarakat dapil IV, jangan sampai ada yang golput, itu bisa mengurangi potensi kecurangan. Bagi masyarakat DAS Barito saya tidak mengemis, tetapi saya berhak meminta untuk dipilih. Saya bukan menjual janji caleg, tetapi jika saya duduk, saya akan menjadi wakil dapil IV yang bertanggung jawab sebagai wakil rakyat,” tegasnya.

Oleh karena itu, Ermina menawarkan gagasannya dan akan berusaha menjadi wakil dapil IV yang berkomitmen mewujudkan aspirasi masyarakat. Bukan hanya di sektor pendidikan, tetapi juga sektor lainnya. “Apa yang saya lakukan saat aktif menjadi guru, itu yang ingin saya kembangkan di dapil IV khususnya dan Indonesia umumnya. Perjuangkan yang benar, meski itu pahit,” tutupnya. (*/ce)

Exit mobile version