Keberhasilan Kota Palangka Raya menyabet Piala Adipura menjadi catatan sejarah era kepemimpinan Wali Kota Fairid Naparin. Untuk mengenang keberhasilan meraih Piala Adipura tahun penilaian 2022, Pemko Palangka Raya berencana membangun lagi Tugu Adipura.
AKHMAD DHANI, Palangka Raya
USAI penantian selama 26 tahun, Kota Palangka Raya akhirnya menerima lagi penghargaan Adipura sebagai kota terbersih. Prestasi ini sudah selayaknya dibanggakan dan dikenang dengan membangun Tugu Adipura. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu membenarkan rencana pembangunan tugu tersebut.
“Iya, akan dibangun itu, sepertinya harus, Pak Wali Kota memang sudah merencanakan, tapi kita lihat lagi perencanaannya seperti apa, apakah Tugu Adipura yang telah ada cukup diperbarui atau membangun yang baru di lokasi yang berbeda, itu masih didiskusikan, yang jelas akan rencana itu,” beber Hera kepada wartawan, Kamis (9/3).
Dikatakannya bahwa saat ini rencana pembangunan Tugu Adipura sudah dibahas oleh wali kota bersama perangkat daerah teknis yang membidangi seperti dinas lingkungan hidup, dinas perkimtan, dan dinas PUPR.
“Tentunya ini membutuhkan perencanaan matang, enggak bisa kita asal bangun, kalau bicara perencanaan, tidak hanya secara teknis bentuk dan sebagainya, tapi juga soal kesiapan anggaran,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya Achmad Zaini juga membenarkan rencana pembangunan Tugu Adipura. Ia menyebut, momentum keberhasilan Kota Cantik meraih penghargaan Adipura tahun penilaian 2022 akan diabadikan dengan membangun Tugu Adipura seperti yang pernah dilakukan tahun 1997 lalu.
“Saat ini kami masih berkoordinasi dengan dinas perkim dan dinas PUPR untuk menentukan titik lokasi yang bagus untuk dibangun Tugu Adipura,” beber Zaini kepada wartawan, Kamis (9/3).
Zaini menyebut beberapa lokasi yang akan menjadi pilihan bagi pihaknya untuk membangun Tugu Adipura. Lokasi yang menjadi opsi pertama yakni taman kota di Jalan Yos Soedarso. Lokasi tersebut menjadi salah satu pertimbangan karena merupakan pusat keramaian Kota Cantik.
“Kalau Jalan Yos Soedarso itu kan ada taman yang bagus, banyak space kosong, salah satunya Taman Sangomang, kan masyarakat juga sering berkunjung ke situ, menjadi pusat keramaian, kami akan mengajukan ke wali kota beberapa opsi. Lokasi lain yang juga bisa jadi pilihan adalah Jalan Imam Bonjol, Jalan Tjilik Riwut, dan RTA Milono,” bebernya.
Zaini berharap dengan dibangunnya Tugu Adipaura akan menjadi pengingat bagi masyarakat Palangka Raya untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sehingga wajah Kota Cantik tetap bersih. Adanya Tugu Adipura merupakan lambang sekaligus representasi perjuangan pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan ibu kota provinsi ini.
“Tugu itu akan menjadi pengingat perjuangan kita semua, baik pemerintah maupun masyarakat dalam menjaga kebersihan kota. Dengan adanya tugu itu bisa mengingatkan kita semua bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan,” jelasnya.
Terkait opsi kedua yakni pemugaran Tugu Adipura lama di Jalan A Yani sebagaimana pernyataan Sekda Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu, Zaini menyebut opsi itu bisa dilaksanakan. Namun untuk opsi pembuatan Tugu Adipura yang baru, menurutnya perlu mempertimbangkan sisi keramaian lokasi.
“Kalau dulu pusat keramaian kan di Jalan A Yani, lokasi Tugu Adipura 1997, kalau sekarang keramaian bergeser ke Jalan Yos Soedarso, Jalan Imam Bonjol, Jalan Tjilik Riwut, dan Jalan RTA Milono, karena merupakan jalan-jalan protokol dan sentra kota. Kami dari DLH mengusulkan kalau bisa dibangun tugu baru,” tuturnya.
Zaini menambahkan, tidak tertutup kemungkinan bahwa hanya akan dilakukan renovasi tugu lama. “Tidak apa-apa saja, yang penting keberadaan Tugu Adipura ini bisa mengingatkan kita bahwa penghargaan Adipura itu harus dipertahankan,” tandasnya. (*/ce/ala)