Site icon KaltengPos

Pererat Persaudaraan, Hormati Adat Istiadat

Gubernur Jatim Hj Khofidah Indar Parawansa dan Wagub Kalteng H Edy Pratowo saat silaturahmi dengan masyarakat kelahiran Jatim yang menetap di Kalteng, Selasa malam (13/12/2022). AKHMAD DHANI/KALTENG POS

 

Gubernur Jatim Hj Khofidah Indar Parawansa dan Wagub Kalteng H Edy Pratowo saat silaturahmi dengan masyarakat kelahiran Jatim yang menetap di Kalteng, Selasa malam (13/12/2022). AKHMAD DHANI/KALTENG POS

 

 

 

 

AKHMAD DHANI, Palangka Raya

 

CANDA dan tawa menggema ke seluruh penjuru Kalawa Convention Hall, Selasa malam (13/12).  Suasana tampak begitu cair. Pertemuan malam itu menciptakan kebahagiaan tersendiri bagi warga kelahiran Jatim yang menetap di Kalteng. Mereka dipertemukan dalam satu forum untuk saling bersilaturahmi. Apalagi dengan hadirnya orang nomor satu di Jatim Hj Khofifah, begitu menambah cairnya suasana silaturahmi yang berlangsung singkat tersebut.

Gelak tawa terdengar ke tiap penjuru aula. Suasana bahagia mewarnai pertemuan itu. Gelak tawa juga diselingi obrolan dan ocehan khas Jatim dengan logat yang begitu renyah di telinga. Kecairan suasana didukung dengan meja bundar untuk saling berhadapan, suasana malam didukung dengan lampu cerah agak temaram, dan kain putih yang mendominasi sarana pertemuan menambah suasana keceriaan.

Pada masing-masing meja, satu sama lain saling berbincang. Sebagian membincangkan keseharian. Ada yang membincangkan suasana malam paguyuban. Ada juga yang mengungkapkan kerinduan akan kampung halaman. Satu sama lain saling berbagi cerita dan pengalaman bekerja di luar tanah kelahiran. Bagai para petualang yang serta-merta dikumpulkan, masing-masing punya pengalaman sendiri, sehingga mengeluarkan cerita yang begitu beragam.

Pertemuan malam itu juga dihadiri tamu spesial, Gubernur Jawa Timur. Tak sedikit yang penasaran ingin bertemu langsung orang nomor satu di tanah kelahiran mereka itu. Khofifah Indar Parawansa. Menteri Sosial RI ke-27 yang menjabat Gubernur Jatim sejak 2019 lalu. Namanya begitu terkenal. Bagi masyarakat umum, cukup popular. Bagi masyarakat Jatim, sosoknya tak hanya populer, tapi juga inspiratif. Kehadirannya pun sangat ditunggu-tunggu sebagai tamu kunci pada malam silaturahmi tersebut.

 

Pertemuan ini merupakan forum silaturahmi Gubernur Jawa Timur dengan masyarakat kelahiran Jawa Timur yang menetap di Kalteng. Tak hanya mengadakan silaturahmi, pertemuan itu juga dibahas agenda kedua daerah, Jatim dan Kalteng, yaitu penguatan pasar antardaerah. Diadakan di Kalawa Convention Hall, Selasa malam (13/12/2022). Pertemuan itu juga dihadiri Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo.

Tamu undangan dalam acara silaturahmi tersebut adalah warga kelahiran Jawa Timur yang menetap di Kalteng. Ada ratusan tamu yang hadir malam itu. Tak lupa raka dan raki Jawa Timur, dengan tubuh tinggi dan pakaian serta solek-molek khas Jawa Timur, menyambut di pintu gerbang masuk.

Semarak malam pertemuan pun tercipta. Kapan lagi bisa bertemu dengan handai tolan setanah kelahiran, plus bertemu orang nomor satu dari tanah kelahiran. Begitulah kira-kira alasan paling masuk akal bagi para tamu yang begitu antusias menghadiri acara tersebut.

Acara dimulai dengan iring-iringan musik dari tim gamelan. Forum keakraban antarmasyarakat Jatim malam itu pun makin meriah. Suasana seperti di tanah kelahiran tercipta, meski hanya sesaat. Kerinduan pun terlepas. Wagub Kalteng H Edy Pratowo yang hadir dalam acara tersebut lantas mengucapkan selamat datang kepada Gubernur Jatim yang sudah menginjakkan kaki di Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila, Tanah Berkah.

Acara yang mengumpulkan warga Jatim yang menetap di Kalteng itu mengingatkan wagub akan kondisi sosial yang terjadi di Kalteng, di mana warga Jatim di Kalteng dan masyarakat asli Kalteng sendiri bersama-sama saling menghormati adat istiadat dan bergotong-royong membangun Kalteng.

“Kita sebagai ikatan keluarga Jawa, di mana pun berada selalu menjunjung tinggi adat istiadat. Kalau di Kalteng ini ada namanya falsafah huma betang, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, kita juga selalu bersama dengan warga yang ada di Kalteng ini menghormati adat istiadat dan membangun daerah ini, mewujudkan Kalteng yang makin berkah,” ucap wagub dalam sambutannya memulai acara silaturahmi.

Selain silaturahmi, dalam momen itu juga dibahas beberapa agenda terkait kerja sama antara kedua daerah, karena Gubernur Jatim bertandang ke Kalteng membawa misi dagang. Waguh mengatakan, misi dagang yang diemban itu memberikan arti penting bagi Kalteng. Pasalnya, menurut catatan Pemprov Jawa Timur, transaksi Kalteng dan Jatim tahun 2021 tercatat sebesar Rp5,57 triliun.

“Artinya apa bapak ibu? Artinya kita masih bergantung pada Jawa Timur, karena bahan bangunan, barang elektronik, bahan kebutuhan pokok, dan lainnya didatangkan dari Jawa Timur melalui pelabuhan-pelabuhan yang ada di Kalteng,” ungkapnya.

Kalteng merrupakan provinsi ke-29 yang dikunjungi Gubernur Jatim beserta rombongan. Wagub berharap ke depannya kerja sama yang dibangun membuahkan kemaslahatan dan kemajuan bagi masyarakat Kalteng.

Dalam hal pengembangan bisnis, Kalteng perlu belajar dari Jawa Timur. Menurut wagub, misi dagang yang dilakukan ini lebih pada mengangkat masalah UMKM Kalteng, terutama urusan packaging.

“Dari hal packaging kita agak lemah, itulah yang mau kita dorong, sehingga pemasarannya nanti lebih baik lagi,” tuturnya.

Wagub juga mengatakan, pangsa pasar yang berpotensi bagus ke depan adalah terkait ketahanan pangan. DIlihat dari pengembangan food estate di beberapa wilayah di Kalteng. Selain itu perlu dicermati industri dari hulu ke hilir Kalteng, untuk melihat mana saja yang berpotensi dikembangkan dan dapat menjadi pendapatan luar biasa bagi Kalteng.

“Semoga kerja sama yang kita jalankan ini makin mempererat persaudaraan kedua provinsi untuk kemaslahatan dan kemajuan masyarakat kedua provinsi,” harapnya.

Di tempat yang sama, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kunjungan pihaknya ke Kalteng merupakan agenda kunjungan ke-29, sebagaimana yang sudah dilakukan ke provinsi lain sebelumnya. Pertemuan dilakukan dalam rangka misi dagang yang diikuti agenda silaturahmi dengan keluarga kelahiran Jawa Timur yang ada di provinsi yang kunjungi.

Khofifah juga menceritakan pengalaman sebelumnya dalam kunjungan ke Papua. Ketika warga Jatim yang merantau di Papua berkumpul, lanjut Khofifah, antusiasme begitu terlihat. “Ketika warga Jatim itu gabung, jadi seru gitu, kan banyak yang merantau,” ucapnya kepada awak media.

Ia juga menyinggung soal masyarakat Kalteng yang banyak menyekolahkan anak di berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur. “Kalau kuliah dokter, saya kira jika tidak Unair, ya Brawijaya, saya kira banyak yang juga jadi alumni perguruan tinggi di Jawa Timur,” tuturnya. Juga tak sedikit warga Kalteng yang saat ini menjalani kuliah atau bersekolah di Malang.

Mengenai kerja sama dagang Jatim dengan Kalteng, Khofifah mengapresiasi generasai muda Kalteng yang saat ini berani terjun ke dunia bisnis startup. Bisnis startup adalah bisnis rintisan yang berpotensi dapat tumbuh dan menguasai ceruk pasar secara cepat, dan selanjutnya menjadi perusahaan yang besar. Untuk mengembangkan potensi itu, ujar Khofifah, pihaknya telah menggagas Milenial Job Center yang kantor diklatnya berada di Dinas KUMKM Jatim. Akan ada kesempatan belajar bagi kaum muda yang ingin terjun ke dunia startup. Tersedia program konsultasi bisnis, belajar keterampilan memotret, dan keterampilan memasarkan produk, yang semuanya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan UMKM.

“Kalau itu produk makanan minuman, maka ada proses first in first out selama tiga bulan, jika nanti ada ruang untuk masuk, masuk saja, program ini untuk mendorong pelaku UMKM supaya berstandar internasional,” ujarnya. (*/ce/ala)

Exit mobile version