Site icon KaltengPos

Papua Istimewa

Tim dayung Kalteng setelah berhasil f nish pertama pada f nal dayung TBR Mix 200 meter di venue dayung Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Rabu (13/10).

SEPEKAN lalu berita dan kabar olahraga menghiasi sejumlah halaman media di Bumi Tambun Bungai ini. Salah satu porosnya adalah ketika kontingen Kalteng berlaga di PON XX Papua. Torang Bisa!

Sejatinya dua pekan sebelum itu pergelaran pesta olahraga multi even paling bergengsi sejagad Nusantara mulai  bergulir. Bahkan perburuan medali oleh 34 provinsi seluruh Indonesia itu sudah berlangsung sejak 27 September 2021.

Pada pekan pertama itu perjuangan tim PON Bumi Tambun Bungai baru menuai sekeping medali. Adalah  Irwan dan Didi Jerlandi pada Kayak 2 jarak 1.000 M dari cabang Dayung mencetak medali perak.

Tentu saja medali itu sangat ditunggu. Karena memang cabang Dayung adalah langganan medali. Bahkan disebut-sebut sebagai lumbung medali. Namun hingga penghujung pekan itu, sepi. Belum juga ada tambahan lagi.

Memasuki pekan kedua harapan tambahan medali justru terbit dari Cabang Panahan. Sejak babak penyisihan putra-putri Tambun Bungai terlihat sangat dominan, sehingga mampu mengatasi  lawan-lawannya.

Kerja keras cabang Panahan berbuah dua medali perunggu. Linda Lestari yang mencatatkan namanya sebagai penyumbang medali. Istimewanya Linda Lestari yang sedang hamil tua membawa dua sekaligus. Salah satunya dari berpasangan dengan Alex Edward.

Bagaimana kabar dari cabang Dayung? Masih Benyem…! Kado istimewa justru datang dari Cabang Atletik. Eko Rimbawan tampil maksimal pada nomor paling bergengsi yakni sprint atau jarak 100 meter dengan medali perunggu.

Ketika Dayung juga belum memberi kabar baiknya.Cabang Catur juga membuat kejutan istimewa. Bersaing ketat dengan atlet Nasional pecatur putri Kalteng Regita Desyari akhirnya memetik dua perunggu setelah Chelsea Monika (Kaltim) dan Irene Kharisma Sukandar (Jabar). 

Baru pada penghujung pekan itu Dayung mengirim kabar baik. Medali dua tambahan perak dari Perahu Naga atau Tradisional Boat Race (TBR) jarak 500 Meter dan 1.000 meter putra pada keesokan harinya.

Bahkan pada nomor yang sama untuk jarak 200 Meter juga tetap berada diurutan kedua. Perak lagi. Hasil yang sama diraih sprinter Eko Rimbawan 200 meter sprint. Eko hanya kalah dari atlet Dunia asal NTB, yakni Lalu Mohamad Zohri.

Perunggu sudah. Perak sudah.  Medali Emas lah yang ditunggu-tunggu.  Berharap-harap cemas. Dukungan dan doa seluruh warga Kalteng bertalu-talu di media massa juga media sosial, saatnya medali emas.

Tidak sedikit juga bersiap-siap menjadikan momentum minus emas itu sebagai alasannya untuk menyalahkan. Dan PON Papua juga hampir tuntas. Kog masih belum juga dapat medali emas? Waduh.. bisa boncos nih?

Tiga hari menjelang upacara penutupan PON, tepatnya Selasa (12/10) tim Kalteng masih menyisakan harapan pada Cabang Dayung dan Catur. Masih adakah harapan? Tapi sangat-sangat berat.

Secara khusus Dayung yang berhadapan dengan Jawa Barat (Juara Umum) dan mendominasi cabang Dayung. Bahkan kerap kali berhadapan dengan Jabar di Venue Dayung Teluk Youtefa Jayapura; kita selalu kalah.

Ya, Tim Dayung Jabar memang dihuni oleh Tim Pelatnas yang prestasinya mendunia termasuk yang berlaga pada nomor dragon boat. Apalagi Catur yang berhadapan dengan Palang Pintu, tim dari Pulau Jawa (Jatim, Jabar dan DKI), waduh berat…

Uppss… Akhirnya keraguan itu dibayar lunas. Berlaga pada nomor Perahu Naga atau Tradisional Boat Race jarak 1.000 meter untuk campuran 22 orang. Kalteng juara. Jabar dilibasnya. Horreee..!!! Emas yang ditunggu-tunggu pun datang juga.

Pecah telur. Tidak cuma satu, tapi dua. Satu emas lagi dituai dari tim yang sama pada jarak 200 meter. Catur juga berhasil  mencetak prestasi pada nomor beregu putra dengan medali perak. Luar biasa!

Emas untuk Kalteng itu lahir dari Indra, Poli, Sapto, Restri, Endo, Mala, Jevri, Aling, Doni, Dapit, Hengky, Epren, Septina, Astiana, Gusti, Okta, Yerni, Dedi, Irawan dan Gunawan, dan Puji serta Putri di ujung haluan dan kemudi. Terima kasih untuk tangan-tangan kalian yang telah “berlari” meraih kebanggaan ini.

Hasil ini menutup perjuangan dan doa di tanah Papua. Sangat istimewa karena lahirnya dari beregu dan campuran. Tentu saja hadirnya dari upaya bersama. Termasuk jerih lelah para pelatih, official, pengurus cabang, KONI serta seluruh kontingen, pemerintah daerah dan warga Kalteng.

Ternyata… Kita bisa karena kita bersama. Kita kuat dan jaya! Medali-medali ini adalah persembahan dari pahlawan olahraga Kalteng untuk bakti pada Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila,Tanah Berkah untuk Indonesia.Wellcome home. GBU all… (ron)

Exit mobile version