Site icon KaltengPos

Atasi Gugup dengan Latihan Berbicara di Depan Cermin

BERPRESTASI: Rahmiyati memperlihatkan piagam dan trofi mengikui perlombaan Olimpiade Gebyar FTIK IAIN Palangka Raya.

OLIMPIADE Gebyar Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya menjadi ajang unjuk bakat. Salah satunya lomba ceramah yang digelar di Aula IAIN Palangka Raya. Dari delapan peserta yang berlaga, Rahmiyati, siswi MA Muslimat NU, berhasil mencuri perhatian melalui ceramahnya yang penuh inspirasi bertema Keutamaan Menuntut Ilmu.

Rahmiyati menjadi yang terbaik dalam lomba itu. Bukan pertama kalinya Rahmiyati mengikuti kompetisi semacam ini. Sebelumnya, ia telah menorehkan sejumlah prestasi, seperti juara 1 lomba kisah Islami, juara 3 lomba pidato Maulid Nabi Muhammad saw 1444 H/2022 tingkat MA sederajat Kota Palangka Raya, serta juara harapan 2 lomba ceramah agama tingkat SLTA pada Festival Seni Islami Maulid Nabi Muhammad saw 1445 H/2023.

Dalam lomba kali ini, tema Keutamaan Menuntut Ilmu dipilih Rahmiyati, karena dianggap relevan dengan kondisi saat ini. Menuntut ilmu adalah kewajiban tiap umat Muslim, baik muslimin maupun muslimat.

“Dengan ilmu kita dapat memperbaiki diri, mengubah nasib, dan memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat,” ungkapnya.

Ketertarikan Rahmiyati pada dunia ceramah bermula dari pengalaman masa kecil. Siswi kelas XII itu sudah terbiasa mendengarkan ceramah dari orang tua dan guru. Oleh karena itu, ia tertarik mengembangkan kemampuan berbicara di depan umum dan menyampaikan pesan-pesan positif.

“Saya merasa ceramah adalah cara yang efektif untuk berbagi ilmu dan berdakwah kepada orang lain,” tuturnya.

Untuk mempersiapkan materi ceramah, buah hati pasangan Suharni dan Hj Sariah itu melakukan riset. “Saya baca buku-buku dan artikel yang relevan, lalu berdiskusi dengan guru dan teman-teman untuk mendapatkan sudut pandang yang luas,” ujarnya.

Tantangan terbesar baginya adalah mengatasi gugup. Awalnya merasa gugup karena banyak peserta hebat lainnya. Meski begitu, ia berusaha tetap fokus dan percaya diri. “Saya juga sering berlatih berbicara di depan cermin agar terbiasa,” tambahnya.

Dengan keberhasilannya ini, Rahmiyati berharap dapat terus mengembangkan kemampuan berbicara di depan publik. Dirinya bercita-cita menjadi motivator yang mampu menyampaikan ilmu bermanfaat bagi masyarakat.

“Kemenangan ini adalah langkah awal, tetapi yang terpenting adalah bagaimana saya terus belajar dan mengembangkan diri agar bisa meraih cita-cita dan menjadi motivator,” ungkap anak bungsu dari tiga bersaudara ini. (ce/ram)

Exit mobile version