Site icon KaltengPos

MIN 5 Kota Ikut Guru Madrasah Menulis Nasional

Kepala MIN 5 Muhamad Asran Dirun foto bersama Kepala SDN 1 Petuk Bukit Warsin (dua dari kanan) dan guru Mulok Bahasa Dayak Suryaman (dua dari kiri). HUMAS MIN 5

PALANGKA RAYA – Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Kota Palangka Raya Muhamad Asran Dirun mengajak guru-guru untuk mengikuti kegiatan Guru Madrasah Menulis yang digagas Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Agama RI, Rabu, (9/11/2022).

Kemampuan guru dalam menulis merupakan bentuk pengembangan diri yang harus dipenuhi guru dalam usul penilaian angka kredit guna kenaikan pangkat.

“Memang untuk memulai menulis sangat berat, tetapi kalau kita mau mencobanya untuk menulis hal-hal sederhana bisa berupa ide, pengalaman atau opini, maka itu akan menjadi terbiasa,” kata Asran.

Semua orang pasti punya kemampuan untuk menulis, hanya saja kalau tidak dibiasakan menulis, maka akan sangat sulit untuk merangkaikan kata atau kalimat.

Dalam kesempatan ini Asran Dirun akan mencoba mengupas tentang Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Lokal. Untuk melengkapi data tersebut Asran melakukan wawancara dengan Kepala SDN 1 Petuk Bukit Warsin dan Guru Muatan Lokal Bahasa Dayak Suryaman.

Sekolah yang terletak di Desa Petuk Bukit Kecamatan Rakumpit 55 Km dari Kota Palangka Raya tersebut memiliki 6 kelas dan 102 siswa. Dimana rerata siswa dan gurunya berasal dari suku Dayak dan ada juga suku Jawa dan Banjar.

Menurut Suryaman nilai-nilai lokal (suku Dayak) akan mudah dilaksanakan apabila memahami bahasa Dayak itu sendiri.

Bahasa Dayak itu kaya akan makna kata Suryaman. Setiap anak sungai di Kalimantan Tengah ada perbedaan bahasa yang digunakan baik pada tempat dan pemakaiannya. Sehingga satu benda yang sama bisa jadi sebutannya tidak sama dengan daerah lain.

Kepala SDN 1 Petuk Bukit Warsin mengatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya menerapkan nilai-nilai lokal, seperti kerja sama atau gotong royong (handep), musyawarah (hapakat), kejujuran, kesetaraan yang sudah termaktub dalam falsafah Huma Betang, tukasnya.(hms)

Exit mobile version