Site icon KaltengPos

RSUD dr Murjani Sampaikan Langkah Perbaikan

RAPAT KERJA: Jajaran manajemen RSUD dr Murjani Sampit mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPRD Kotim, Rabu (6/11/24).

SAMPIT – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit menyampaikan komitmen untuk terus melakukan perbaikan. Saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Rabu (6/11/24), disampaikan langkah-langkah perbaikan. Mulai dari rencana jangka pendek, jangka menengah sampai panjang.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr. Murjani Sampit, dr. Yulia Nofiany, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa RDP merupakan sarana yang efektif untuk bertukar pikiran dan memperoleh masukan konstruktif dari semua pihak terkait.
“Kami mengapresiasi Komisi III yang telah mengundang berbagai pihak untuk berdiskusi. Ini adalah langkah yang baik untuk memahami berbagai masalah yang ada dan mencari solusi bersama,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Yulia menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil untuk memperbaiki layanan di rumah sakit tersebut, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.

Untuk jangka pendek, pihak rumah sakit akan memperbaiki fasilitas ruang tunggu pasien dengan menyediakan TV monitor untuk informasi serta pendingin ruangan agar masyarakat yang antre lebih nyaman. Selain itu, RSUD dr. Murjani juga akan meningkatkan koordinasi dengan BPJS Kesehatan, khususnya terkait dengan proses antrean, obat-obatan, dan layanan lainnya.
“Kami sadar bahwa sosialisasi dan edukasi masyarakat terkait layanan yang ada masih kurang, sehingga ini akan menjadi fokus kami ke depannya,” tambahnya.
Untuk jangka menengah, pihak rumah sakit berencana merumuskan standar waktu tunggu pelayanan agar lebih efisien. Sementara itu, dalam jangka panjang, pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan Kotim berencana meningkatkan jumlah tenaga medis, terutama spesialis, yang masih sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah pasien yang terus meningkat.
Ia juga menyoroti masalah rekrutmen dokter spesialis yang sulit, terutama bagi mereka yang tengah menjalani pendidikan.
“Kita berupaya memikat rekrutmen dokter spesialis. Karena saat ini dokter saraf dan jantung sedang pendidikan. Mereka tidak dibiayai dan tunjangan di setop. Jadi, mungkin saja mereka tidak lagi kembali ke Murjani,” terangnya. (mif/sli)

Exit mobile version