PALANGKA RAYA-Hari Diabetes Sedunia diperingati setiap tanggal 14 November. Peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya diabetes, karena, penyandang penyakit ini terus meningkat setiap tahunnya.
Tahun 2021 peringatan World Diabetes Day digandeng dengan peringatan 100 tahun penemuan insulin. Di Palangka Raya, peringatan ini dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Kalimantan Tengah berkalaborasi dengan alumni program, Dokter Spesialias-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Brawijaya Malang.
“WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes melitus (DM) di Indonesia akan mengalami kenaikan. Tahun 2000 ada 8,4 juta penyandang diabetes di Indonesia. Tahun 2030 diperkirakan akan ada 21,3 juta penyandang diabetes,” kata Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat PAPDI cabang Kalteng dr Didin Retno Endah Palupi SpPD FINASIM.
Peringatan di Palangka Raya dilaksanakan, Ahad (7/11) pukul 07.00 di RS Permata Hati Palangka Raya. Kegiatan diisi dengan senam diabetes diikuti sebanyak 30 peserta prolanis terdiri dari 20 peserta dari Puskemas Kayon Jaalan Rajawali dan 10 peserta dari Puskemas Bukit Hindu, Kota Palangka Raya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan kepada para peserta dibuka oleh Ketua PAPDI Kalimantan Tengah dr Dayang Nurbayati, MSc SpPD, FINASIM. Ia menjelaskan manfaat kegiatan diabetes dan bahayanya diabetes untuk para penderita diabetes.
Penyuluhan disampaikan oleh tiga orang narasumber. Pembicara pertama oleh dr Didin Retno Endah Palupi SpPD dengan tema tentang Penyakit Diabates. Pembicara kedua dr Lia Sasmithae SpPD dengan tema tentang Komplikasi DM. Pembicara ketiga dr Regy Pradityo Adhie SpPD dengan tema tentang Komplikasi DM.
Para peserta, yang merupakan pasien diabetes dari Puskesmas Kayon Rajawali, Kota Palangka Raya dan Puskesmas Bukit Hindu, Kota Palangka Raya sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Mereka berharap, kegiatan ini dapat berkelanjutan. Karena membuat mereka bersemangat, sehat dan menambah wawasan mengenai penyakit Diabetes. Peserta yang mengikuti senam sebanyak 30 peserta.
Selanjutnya dr Didin Retno mengatakan, jika peningkatan populasi penderita diabetes di Indonesia dapat menimbulkan permasalahan kesehatan. Baik aspek medis, psikologis, ekonomi, dan sosial. Sehingga, diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan secara khusus terhadap penderita diabetes.
“Untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas penderita diabetes harus dilakukan pembinaan kesehatan sedini mungkin, diperlukan peran aktif dari pasien, petugas kesehatan (dokter umum di Puskesmas dan dokter Spesialias Penyakit Dalam) dan keluarga untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien secara Komprehensif,” ujar dr Didin yang sehari-hari bertugas di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya ini. (sma)