PALANGKA RAYA – Untuk mempersiapkan tenaga muda pastoral gereja yang matang dan tangguh di masa depan dengan hidup bermasyarakat yang semakin kompleks, maka Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santo Aloysius di Jalan DA Tawa ini, menjadi satu-satunya lembaga pendidikan yang berada di Kompleks Catholic Center Keuskupan Palangka Raya, yang dikelola dan dikembangkan dengan maksimal untuk memenuhi kebutuhan tenaga-tenaga pastoral di masa akan datang yang sangat besar.
“Sesuai dengan visi dasar dari SMAK Santo Aloysius ini adalah sekolah kaderisasi untuk menjadi agen-agen pastoral yang tangguh dan militan. Maka kami sangat mengharapkan anak-anak dari daerah. Karena pada saat ini 99 persen siswa yang ada SMAK ini dari pedalaman yang ada di Kalimantan Tengah, sehingga kita harapkan gereja tidak kekurangan tenaga pastoral,” kata Direktur SMAK Santo Aloysius RD Romanus Romas kepada Kalteng Pos, Kamis (27/7).
“SMAK Santo Aloysius berdiri pada tahun 2019 yang lalu dengan izin operasional dari Kementerian Agama. Pada awal berdiri siswa menggunakan gedung Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) Jalan Tjilik Km 1. Dan pada tahun 2023 ini, SMAK Santo Aloysius sudah memiliki lahan yang sangat luas yaitu 60 hektare, dengan konsep sekolah alam, dilengkapi dengan berbagai pasilitas, memiliki asrama lengkap, yang memberikan rasa nyaman bagi para siswa yang menempuh pendidikan di sini,” ungkapnya.
“Kami berharap karena sekolah ini adalah kaderisasi maka banyak orang tua yang menitipkan anaknya untuk dibina, di didik di SMAK Santo Aloysius ini, sehingga gereja tidak kekurangan tenaga-tenaga pastoral di masa depan,” hara Pastor Roman. (soc/yan/s)