KaltengOnline.com-Pandemi Covid-19 mengubah kehidupan termasuk urusan asmara. Awal pandemi sulit rasanya pergi ke restoran atau bioskop, dan sering terjebak secara virtual. Kini sekarang dunia perlahan kembali normal. Kencan pascapandemi pun berubah.
Dilansir dari Gossip Cop, Rabu (16/6), ada lima tren perubahan pasangan dalam berkencan. Bagaimana saja perubahan itu?
1. Kencan Virtual
Aplikasi kencan OkCupid mencatat tren baru pasca-Covid-19 perpaduan percakapan yang lebih dalam dan lebih banyak romansa melalui kencan digital dan virtual. Kemudahan kembali ke dunia kencan dengan menjadi lebih selektif dalam memilih pasangan dan kencan, harus dijadwalkan terlebih dahulu.
“Pastikan untuk melakukannya dengan pelan-pelan, sabar, dan jangan terburu-buru,” kata terapis pernikahan dan keluarga berlisensi dr. Amy E. Keller, PsyD.
2. Percakapan Akan Terasa Berbeda
Penelitian menunjukkan bahwa isolasi sosial mempengaruhi memori dan ingatan verbal. Pergeseran kognitif ini dapat membuat orang ekstrovert yang paling cerewet sekalipun bisa mengalami baru kecemasan sosial. Bersosialisasi pascapandemi terasa aneh.
Kencan memakai masker dan bersiaplah untuk memulai obrolan ringan dengan topik seputar pandemi. Dan ketika memulai bertemu lagi dengannya, seseorang pasti merasa gugup.
3. Prioritas Mungkin Berubah
Setahun di rumah membuat banyak dari kita menilai kembali dan memprioritaskan kembali nilai-nilai, hubungan, dan kehidupan kita secara umum. Menghabiskan begitu banyak waktu di rumah, membuat kencan yang biasa-biasa saja tidak ada dalam daftar prioritas Anda lagi.
4. Bersiaplah Dengan Tujuan dan Batas
Gunakan semua waktu yang Anda miliki saat berkencan dengan tujuan dan batasan yang jelas. Apakah Anda mencari cinta atau sekadar teman kencan yang menyenangkan? Komunikasikan tujuan dan batasan ini kepada pasangan Anda sebelum atau di awal kencan. Sehingga saat bertemu dengan teman kencan Anda, tak terlalu berlama-lama di luar rumah.
5. Mereka Sama Gugupnya Dengan Anda
Kecemasan sosial membayangi siapa saja. Sebuah studi yang dilakukan oleh Departemen Psikiatri dan Psikologi di University of British Columbia dan University of Regina menemukan bahwa sekitar 10 persen orang akan mengalami masalah psikologis terkait pandemi. Termasuk gangguan mood, gangguan kecemasan, dan bahkan PTSD.
Segugup apa pun yang Anda rasakan, orang yang duduk di seberang Anda atau di ujung lain panggilan video mungkin merasa sama gugupnya dengan Anda. Jadi, santai, dan bersenang-senanglah, nikmati apapun yang Anda lakukan bersamanya didasari atas perasaan dan tujuan yang sama. (jawapos.com)