Site icon KaltengPos

Pertolongan Pertama ketika Kucing Menelan Zat Beracun

JAGA: Di samping memberikan pertolongan pertama, segera hubungi dokter hewan terdekat ketika anabul terlihat keracunan. Dengan demikian, ada penanganan spesifik sesuai dengan pemeriksaan dan mencegah terjadinya komplikasi. (DRH NADHOR NAINGGOLAN FOR JAWA POS)

KaltengOnline.com-Anabul menunjukkan tanda-tanda keracunan? Jangan panik. Ada pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk meredakan gejalanya. Sejumlah pencegahan juga bisa diikuti untuk menghindari keracunan. Simak ulasan drh Nadhor Nainggolan berikut.

Keracunan pada kucing sering kali disebabkan ia menelan zat berbahaya. Misalnya saat kucing berada di luar dan tak sengaja memakan atau menjilat benda asing. Di dalam rumah pun kucing bisa saja keracunan. Misalnya, yang sering terjadi adalah tertelan zat beracun seperti racun tikus. ”Itu bisa terjadi saat kucing makan tikus mati yang kena racun,” ujar Nadhor.

Gejala keracunan pada kucing berbeda-beda. Itu tergantung jenis dan seberapa banyak zat beracun yang ditelan. Namun, ada sejumlah gejala keracunan yang paling umum pada kucing. Misalnya muntah, mencret, tak nafsu makan, kejang, dan mengeluarkan air liur yang berlebihan. Pada sebagian kasus, kucing bisa mengalami kelumpuhan setelah keracunan.

Satu atau beberapa gejala itu bisa terjadi saat 15–30 menit setelah anabul menelan zat beracun. Ada prosedur pertolongan yang bisa dilakukan untuk meredakan gejalanya. Menurut Nadhor, prosedur tersebut dibedakan dari gejala yang ditunjukkan.

Misalnya, kucing muntah-muntah dan mengeluarkan air liur, berikan obat yang mengandung arang aktif. Itu berguna untuk menyerap racun. Ada juga larutan hidrogen peroksida 3 persen yang bisa diberikan sesuai dosis. Selain itu, beri kucing air putih atau air kelapa untuk membantu racun cepat keluar.

Berbeda saat kucing mengalami panas tinggi. Maka, handuk yang sudah dibasahi air dingin dan diperas menjadi pertolongan pertamanya. Balutkan handuk pada bagian badan kucing. Jika kucing mengalami kejang, pastikan tempat di sekitarnya aman. Jangan ada benda yang membahayakan kucing. Misalnya benda keras atau tajam. Beri handuk di sekitar kucing agar aman.

Di samping memberikan pertolongan pertama, segera hubungi dokter hewan terdekat. Tujuannya untuk diberikan penanganan spesifik sesuai dengan pemeriksaan dan mencegah terjadinya komplikasi. ”Seringnya akan diinfus agar zat beracun yang sudah terserap di tubuh lebih cepat dikeluarkan untuk mencegah terjadinya kerusakan organ lebih lanjut,” papar alumnus Pendidikan Dokter Hewan Universitas Airlangga itu.

Gejala-gejala keracunan tersebut mirip yang dialami hewan peliharaan lain seperti anjing. Namun bisa lebih kompleks dan memerlukan pengobatan dengan dosis yang lebih tinggi. Bergantung berat badannya.

Untuk mencegahnya, kucing atau anjing hendaknya tinggal di tempat yang aman. Jauhkan dari zat-zat beracun. Jika kucing ingin bermain di luar, pastikan mereka sudah merasa kenyang. Tujuannya agar di luar tidak mencari makan lagi yang bisa membuat mereka keracunan.

TANDA-TANDA KERACUNAN

– Muntah

– Mencret

– Tak nafsu makan

– Kejang

– Mengeluarkan air liur yang berlebihan/hipersaliva

*Muncul 15–30 menit setelah tertelan zat beracun

P3K

Muntah-muntah dan mengeluarkan air liur

Berikan obat yang mengandung arang aktif atau hidrogen peroksida 3 persen sesuai dosis. Beri air putih atau air kelapa untuk membantu racun cepat keluar.

Panas tinggi

Balutkan handuk yang dibasahi. Caranya, basahi handuk dengan air dingin. Lalu, peras handuk dan balutkan di badan kucing.

Kejang

Pastikan tempat di sekitarnya aman. Jangan ada benda yang membahayakan kucing. Misalnya, benda keras atau tajam. Beri handuk di sekitar kucing agar aman.

PENCEGAHAN

Di dalam rumah: Jauhkan dari zat berbahaya yang bisa diraih kucing dengan mudah

Di luar: Pastikan kucing kenyang sebelum bermain di luar. (jpc)

Exit mobile version