PALANGKA RAYA-Anggota Komisi III DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng H Agustiar Sabran SKom mengatakan peringatan Hari Kebangkitan Nasional mengingatkan kita untuk terus menumbuhkan semangat bahu-membahu atau gotong royong dalam upaya mewujudkan pembangunan yang maju.
“Hari Kebangkitan Nasional merupakan salah satu hari penting dalam sejarah Indonesia yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, momen ini menjadi pengingat bagi kita bagaimana menumbuhkan semangat gotong royong dalam membangun bangsa Indonesia dan Kalteng khususnya,” kata H Agustiar Sabran kepada Kalteng Pos, Kamis (20/5).
Ditambahkan pria yang juga menjabat ketua umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini, peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini mesti menjadi momen kebangkitan dalam semangat bangsa yang tangguh. Apalagi saat ini bangsa kita tengah dilandaa pandemi. Masyarakat Indonesia seluruhnya, khususnya Kalteng, ditantang untuk bisa bahu-membahu membangkitkan kembali bangsa ini yang sempat terpuruk karena bencana nonalam ini.
“Tujuan peringatan 113 tahun kebangkitan nasional adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan, dan menguatkan semangat gotong-royong kita sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan. Gagasan itu muncul melihat kondisi bangsa Indonesia pada saat itu cukup memprihatinkan akibat sistem kolonialisme Belanda. Pendidikan rakyat Indonesia, terutama pribumi rendah dan tidak mendapat informasi alias tertutup dari dunia luar. Dari sinilah Dr Soetomo beserta para pelajar STOVIA mendirikan perhimpunan Boedi Oetomo untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa lainnya,” terang politikus PDIP itu.
Lahirnya Boedi Oetomo, tegas H Agustiar, menandai terjadinya perubahan bentuk perjuangan dalam membebaskan bangsa ini dari penjajahan, sekaligus menjadi awal perjuangan dengan kekuatan pemikiran dan perjuangan bersifat nasional.
Perjuangan yang selama ini lebih condong separatis atau kedaerahan, berubah menjadi gerakan perjuangan nasional dengan tujuan mencapai kemerdekaan bangsa. Perjuangan yang sebelumnya hanya dilakukan secara fisik, diubah menjadi perjuangan dengan memanfaatkan kekuatan pemikiran.
“Boedi Oetomo inilah yang memelopori munculnya organisasi-organisasi pergerakan pada masa selanjutnya. Hal itu hendaknya menjadi contoh bagi kaum muda dari generasi ke generasi dalam upaya membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju sesuai dengan peran, tugas, dan fungsi masing-masing,” imbuhnya.
Dengan demikian para pemuda Kalteng diajak bangkit dan ikut berperan serta dalam memajukan daerah melalui pembangunan yang dilaksanakan di Bumi Tambun Bungai ini. (nue/ce/ala)