PALANGKA RAYA–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Tengah (Kalteng) telah menentukan tanggal pelaksanaan debat kedua bagi empat pasangan calon (paslon) kontestan pemilihan gubernur (pilgub). Debat tersebut akan digelar pada 6 November 2024 mendatang di Jakarta, tepatnya di gedung MetroTV.
Perihal kepastian debat kandidat kedua dilaksanakan di Jakarta disampaikan oleh Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Kalteng, Harmain Ibrohim. Ia menyebut, pemilihan lokasi untuk pelaksanaan debat kedua itu karena mempertimbangkan besarnya biaya yang dikeluarkan KPU.
“Rencana semula debat akan dilaksanakan di Palangka Raya. Namun, karena mengundang televisi nasional ke Palangka Raya memerlukan biaya yang besar, maka mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi, kami putuskan untuk melaksanakan itu (debat paslon, red) di Jakarta,” ungkap Harmain kepada awak media setelah debat perdana, Senin (14/10/2024).
Harmain juga mengaku akan segera mengumpulkan tim perumus untuk menentukan tema debat kedua. Setelah tema ditentukan, pihaknya akan meminta rekomendasi panelis sesuai dengan bidangnya.
Menurut Harmain, rancangan debat itu telah sesuai dengan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 13 tentang Kampanye dan petunjuk teknis (juknis) 1363 mengenai pedoman teknis pelaksanaan kampanye. “Dan yang terpenting, semua ini adalah hasil koordinasi dan kesepakatan dengan tim dari tiap pasangan calon (paslon),” tutur Harmain.
Farid Zaky, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), menekankan pentingnya debat kedua dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk menggali tawaran dari masing-masing kandidat. Ia mencatat bahwa dalam debat sebelumnya, terdapat banyak gagasan menarik yang penjelasannya kurang terperinci, termasuk aspek teknis operasional.
“Debat kedua perlu menjadi momentum untuk lebih fokus pada solusi konkret, terutama dalam penanganan masalah di Kalimantan Tengah. Misalnya, dalam debat terkait infrastruktur, kandidat harus langsung menawarkan program-program konkret,” kata Zaky.
Ia juga berharap para kandidat tidak hanya mengandalkan jargon dan janji-janji manis, tetapi juga memberikan langkah-langkah nyata yang dapat diterapkan. Menurut Zaky, para kandidat perlu memperjelas rencana dan strategi mereka untuk mengatasi isu-isu krusial yang dihadapi masyarakat.
“Debat kedua perlu lebih fokus pada solusi penanganan masalah bagi masyarakat kelas bawah secara konkret dan dapat diterapkan,” kata Zaky. (irj/ce/ala)