KUALA KAPUAS-Sejumlah daerah di Bumi Tambun Bungai sedang dilanda bencana banjir. Tingginya intensitas hujan sejak akhir Maret lalu hingga awal April ini menyebabkan banjir terjadi di delapan kabupaten di Kalteng, dua daerah di antaranya berstatus tanggap darurat banjir. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Alpius Patanan, Minggu malam (2/4).
“Tanggap darurat banjir yakni Kabupaten Barito Utara dan Kapuas,” kata Alpius Patanan.
Banjir sendiri terjadi di delapan kabupaten meliputi Kotawaringin Barat, Gunung Mas, Barito Utara, Barito Selatan, Murung Raya, Katingan, Kapuas, Pulang Pisau.
Pantauan banjir di Desa Pujon sekitarnya Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas mulai surut Minggu (2/4). Namun potensi banjir meluas akan terjadi, karena air akan turun melintasi desa-desa di Kecamatan Timpah dan Mantangai yang berada di hilir Kecamatan Kapuas Tengah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Panahatan Sinaga mengakui kondisi debit air di Pujon dan sekitarnya mulai surut, namun untuk desa di hilir harus waspada, karena surutnya di hulu maka air akan mulai naik untuk hilir.
“Kita sudah sampaikan kepada pemerintah desa, dan kecamatan untuk waspadai banjir khususnya Kecamatan Timpah juga Mantangai,” ucap Panahatan Sinaga, Minggu (2/4/2023).
Sinaga mengakui selama banjir yang terdampak 5.357 Kepala Keluarga (KK) dengan 16.243 jiwa. Dari kejadian ini tidak ada korban jiwa, sedangkan ada 40 jiwa yang terluka terdiri 39 orang rawat jalan serta satu orang rawat inap.
“Sedangkan rumah terendam 4.166 unit, Rumah Ibadah Terendam 35 unit, Sarana Pendidikan 41 unit, Sarana Kesehatan 11 unit, Fasilitas Umum 36 unit, dan Akses Jalan 67 titik,” jelasnya.
Sinaga menambahkan untuk bantuan sudah mulai disalurkan, baik makanan maupun pakaian juga selimut, dan dapur umum juga sudah didirikan, hal itu kerjasama dengan Polres Kapuas maupun Kodim 1011/Klk, serta relawan.
“Himbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada, khususnya yang berada dipinggir bantaran sungai, karena curah hujan masih cukup tinggi, dan pemerintah desa juga kecamatan segera laporkan kalau ada kejadian,” pungkasnya.
Sementara itu, sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi datangnya banjir, Polsek Dusun Utara, Polres Barito Selatan (Barsel), melaksanakan patroli sekaligus memberikan imbauan kepada warga setempat, Minggu (2/4). Kapolsek Iptu Z Hutagalung SH bersama personel melaksanakan patroli serta penyisiran dititik rawan banjir maupun lokasi jalan yang berpotensi menyebabkan bahaya.
Kapolsek Iptu Hutagalung mengatakan, kegiatan patroli bertujuan untuk mendeteksi secara dini kenaikan air akibat curah hujan dengan intensitas tinggi dan banjir kiriman dari hulu Sungai Barito.
“Dalam giat patroli ini kami lakukan penyisiran dan memasang tanda bahaya pada titik-titik tertentu. Serta tidak lupa juga kami memberikan imbauan kepada warga agar senantiasa waspada dan tetap menjaga keselamatan diri maupun barang berharga,” beber Kapolsek
Ia menambahkan, setiap tahunnya saat musim hujan wilayah dataran rendah di bantaran Sungai Barito termasuk Kelurahan Pendang, Kecamatan Dusun Utara memang menjadi langganan banjir.
“Namun dengan upaya pencegahan yang sudah dilakukan, kami berharap masyarakat dapat segera melakukan langkah cepat dan tepat agar dampak terburuk akibat banjir bisa diminimalisir,” tandasnya. (alh/ner/ala)