Tak Sampai Empat Bulan Indonesia Bebas dari Sanksi WADA
JAKARTA-Indonesia telah memastikan dicabut sanksinya oleh Badan Antidoping Dunia (WADA) dari daftar negara yang tak patuh terhadap aturan mereka. Keberhasilan itu tak bisa dilepaskan dari langkah cepat dan tepat yang dilakukan oleh Menpora Zainudin Amali.
Orang nomor satu di dunia olahraga Indonesia tersebut langsung merespons sanksi dari WADA kepada Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) yang dianggap tak patuh dan memiliki beberapa permasalahan yang belum terselesaikan. Sanksi itu jatuh pada Oktober 2021 lalu.
Melihat kondisi tersebut, Menpora Zainudin Amali sebagai penanggung jawab keolahragaan nasional langsung bergerak. Dibentuklah satuan tugas (Satgas) Akselerasi dan Investigasi terkait sanksi yang dijatuhkan WADA. Raja Sapta Oktohari ditunjuk menjadi ketuanya dengan beranggotakan tim dari berbagai unsur yang berkompeten, termasuk melibatkan pengurus LADI.
Indonesia sejatinya dijatuhi sanksi yang berlaku selama setahun, terhitung sejak 7 Oktober 2021. Konsekuensi dari sanksi tersebut ialah Indonesia tidak berhak menduduki jabatan badan atau komite organisasi internasional. Kemudian tak boleh menyelenggarakan kejuaraan event olahraga regional, kontinental ataupun dunia yang diselenggarakan oleh penyelenggara event olahraga utama.
Yang paling menyakitkan, ialah tidak diizinkan mengibarkan bendera merah putih pada penyelenggaraan event olahraga regional, kontinental ataupun dunia yang diselenggarakan oleh penyelenggara event olahraga utama selain juga Olimpiade dan Paralimpiade.
Menpora Amali terus memantau dan mengawal kerja Satgas akselerasi dan investigasi. Hasilnya, melalui komunikasi yang intens dengan WADA, mengikuti arahan dari lembaga asistensi untuk Indonesia, akhirnya hasil baik didapatkan. Per 2 Februari, melalui surat dan pengumuman resmi di situs WADA, Indonesia dicabut sanksinya, dikeluarkan dari daftar negara yang tak patuh terhadap WADA Code.
“Kerja keras Pak Okto dan teman-teman dari tim Satgas, pemerintah menyampaikan apresiasi dan terimakasih. Walaupun belum selesai ya masih ada investigasi dan kepada Dokter Musthofa Fauzi (Ketua LADI) tiga bulan diberi waktu dijaga betul ini. Jangan sampai kita kembali ke uncompliance (tidak patuh) lagi,” kata Menpora Amali.
Menteri asal partai Golkar itu juga menyampaikan terima kasih yang besar kepada Presiden Joko Widodo, Wapres Ma’ruf Amin, serta para menteri di Kabinet yang turut terlibat dalam membantu penyelesaian kasus ini.
“Terima kasih kepada Presiden, Wapres, para Menteri, teman-teman di Kemenpora dan juga Tim Satgas dan teman-teman kepada KONI, NPC, LADI, pimpinan cabor yang sudah memberikan dukungannya, terutama kepada atlet yang sudah diambil sampelnya sehingga kami bisa compliance (patuh),” ujarnya.(ko)