PALANGKA RAYA-Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah Yulindra Dedi mengatakan, pemerintah daerah bekerja sama dengan TNI, Polri, dan instansi terkait untuk melakukan penyekatan pada wilayah perbatasan antarprovinsi maupun antarkabupaten/kota.
“Kendala utama yang dihadapi adalah cuaca buruk, sehingga berpeluang bagi pemudik untuk lolos dari pemeriksaan. Seperti yang terjadi di Bartim, saat turun hujan deras, pengawasan jadi sedikit longgar, makanya ada yang lolos,” katanya kepada Kalteng Pos, Jumat (7/5).
Karena itu pemerintah mengimbau kembali masyarakat untuk menahan diri untuk tidak bepergian dan mudik, sehingga upaya menekan penyebaran virus corona terlaksana maksimal.
Ditambahkannya, kendaraan untuk melayani kepentingan khusus nonmudik seperti perjalanan dinas, keluarga sakit, distribusi barang, dan lainnya sudah diberi stiker pengenal.
“Untuk transportasi udara, hanya pesawat Garuda yang melayani penerbangan, sedangkan yang lain off sampai tanggal 17 Mei nanti,” bebernya.
Ditambahkan Dedi, pemberlakuan larangan mudik antarprovinsi pada hari kedua berjalan lancar dengan mengedepankan pendekatan humanis. Kinerja yang sudah dilakukan TNI, Polri, Satpol PP, dan pihak terkait lainnya perlu diapresiasi.
“Berdasarkan laporan dari posko batas Kabupaten Barito Utara, bahwa disediakan pemeriksaan antigen gratis oleh tim satgas dan pihak terkait di posko penyekatan,” tuturnya.
Ia menambahkan, tak sedikit pula kendaraan yang diminta kembali ke tempat asal kedatangan karena pengendaranya tidak mengantongi surat keterangan hasil pemeriksaan rapid antigen. Ada pula yang tak diizinkan melintas karena diketahui positif setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan di posko pengawasan oleh tim medis.
“Sehingga tugas posko penyekatan adalah menyaring dan mencegah pergerakan orang untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Petugas di lapangan diharapkan selalu semangat dan bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing,” pungkasnya. (nue/ce/ala)