Site icon KaltengPos

Banjir Menerjang Enam Daerah di Kalteng

SUDAH SURUT: Genangan air di wilayah Kompleks Mendawai saat ini sudah mulai surut disbanding beberapa hari lalu. ARIEF PRATHAMA/KALTENG POS

PALANGKA RAYA- Banjir di wilayah Kalteng sudah mulai merata. Banjir sudah terjadi di wilayah barat, tengah dan timur Kalteng. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng menyebutkan ada enam kabupaten/kota di Kalteng yang diterjang banjir. Daerah yang terdampak banjir di antaranya Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau (Pulpis), Barito Utara (Batara),  Barito Selatan (Barsel), Katingan dan kota Palangka Raya.

Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPB-PK Kalteng Ahmad Toyib mengatakan, saat ini ada dua kabupaten yang sudah  menetapkan status tanggap darurat banjir yakni Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Batara. Sementara itu untuk empat kabupaten lain yang terdampak banjir belum menyampaikan status banjir di wilayahnya.

“Status tanggap darurat masih dua kabupaten, untuk daerah lain sampai saat ini kami masih belum menerima SK penetapan status di daerahnya,” kata Ahmad Toyib kepada Kalteng Pos, Minggu sore.

Untuk itu, BPBPK Kalteng sesuai arah pimpinan sudah melakukan penanganan bencana banjir di Desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas dengan menurunkan tim penanganan hingga pembuatan dapur umum. Sedangkan untuk daerah lain masih menunggu arahan selanjutnya dari pimpinan.

“Namun kami setiap hari trus memantau perkembangan seluruh lokasi, termasuk potensi karhutla dan potensi bencana lainnya,” tegasnya.

Berdasarkan data, lanjut Toyib, per Minggu (8/4) ada 25 kecamatan yang terdampak banjir. Kecamatan yang paling banyak terdampak terjadi di Kabupaten Batara dengan jumlah tujuh kecamatan dan paling sedikit di Kabupaten Katingan dengan jumlah terdampak dua kecamatan. (lihat tabel).

Sementara itu, dari pantauam Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Palangka Raya mencatat debit air disejumblah wilayah Kota mengalami penurunan.

“Sebagian tempat memang mengalami penurunan debit air. Masing-masing kelurahan turun dari 5-10 cm apalagi cuaca beberapa hari ini cerah berawan, meski sebagian wilayah kita lihat masih mendung. Untuk kondisi sebagian warga juga masih bertahan di rumah masing-masing,”ungkap Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani.

Di samping itu, Pihak BPBD juga terus memantau keadaan warga yang terdampak banjir, baik itu pengecekan kesehatan hingga mempersiapkan tenda darurat apabila keadaan tambah parah. Seperti di komplek Jalan Kalimantan di RW 22, RT 01/RW 22 Kelurahan Pahandut kondisi air mengalami penurunan drastis kurang lebih 25 cm dan aktivitas warga normal seperti biasa.

“Selain itu di Jalan Anoi, debit air juga turun 25 cm lebih, dan akses jalan yang sebelumnya terendam juga mulai bisa dilalui warga, untuk di Jalan Pelatuk VI dari data yang diberikan Lurah Palangka kondisi disana air juga sedikit turun namun kondisi akses jalan di rumah warga ketinggian air masih setengah meter dan warga masih belum berani melintas jalan karena kondisi air cukup tinggi,” bebernya.(abw/ena/ram)

 

 

Exit mobile version