PALANGKA RAYA – Berdasarkan data terbaru Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) saat ini, ada 1.824.567 orang yang memiliki hak pilih di Kalimantan Tengah (Kalteng). 11,94 persen dari jumlah atau sebanyak 217.849 orang merupakan pemilih angkatan tahun 2000-an. Hal ini disampaikan oleh Harmain Ibrohim selalu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalteng saat menggelar sosialisasi bagi pemilih pemuda dan pemilih pemula. Kegiatan itu berlangsung di Hotel Bahalap Palangka Raya, Sabtu (10/12/2022).
Melibatkan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Harmain dalam sambutannya berharap keterlibatan mahasiswa dalam pemilihan umum (Pemilu) baik pemilu serentak pada 14 Februari 2024 dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November 2024. Selain sebagai pemilih ia mahasiswa bisa terlihat sebagai penyelenggara.
“Kawan-kawan agar berpartisipasi bukan hanya mencoblos pada hari pemilihan, akan tetapi bisa menjadi penyelenggara,” ujar Harmain dalam sambutannya.
Ia menyampaikan keterlibatan mahasiswa nantinya akan diwadah oleh KPU yang nantinya akan membuka kesempatan untuk berpartisipasi menjadi penyelenggara pemilu dengan rekruitmen panitia pemungutan suara (PPS) di kelurahan dan desa. Yang mana 1.571 desa dan kelurahan di Kalteng, setiap PPS ada 3 orang yang akan dicari oleh KPU.
Pada kesempatan ini, melibatkan dua narasumber dalam sosial ini yakni Prof Muhammad Syar’i merupakan mantan Ketua KPU Provinsi Kalteng dan Komisioner KPU Kalteng Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat, Eko Wahyu Sulistyobudi yang dipandu oleh moderator yakni dari Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) Desi Erawati.
Sementara itu, Komisioner KPU Kalteng Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat, Eko Wahyu Sulistyobudi pada saat diwawancarai oleh para awak media mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemilih pemula khususnya mahasiswa.
“Kita berharap pada Pemilu 2024 mendatang, para pemilih pemula ini bisa memberikan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya. Kita juga berharap yang hadir ini bisa menjadi pionir sebagai perpanjangan informasi untuk teman-temannya, ataupun keluarganya bahkan tetangganya,” ucap Eko.
Lanjutnya tantangan partisipasi pemilih saat ini kembali pada masing-masing pemilih, misalnya ada yang aktif dengan mencari informasi dan tahapan-tahapan Pemilu sehingga nantinya akan mudah dalam mendapatkan informasi. Serta ada juga yang cenderung menunggu saja, sehingga hal itu menjadi tantangan bagi KPU selaku penyelenggara pemilu untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
“Tentunya pada 2023 mendatang, kami akan melaksanakan sejumlah kegiatan bahkan tak hanya ditingkat kota/kabupaten saja tapu hingga tingkat desa akan kita sosialisasikan informasi-informasi. Dengan harapan pada 2024 nanti, tingkat pemahaman sebuah Demokrasi semakin membaik, juga partisipasi pemilih meningkat.” tutupnya.(irj/ram)