KUALA KAPUAS-Keracunan makanan dialamai warga Desa Lamunti Kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas, gejala dialami mulai Selasa malam (20/4) hingga Rabu (21/4). Warga keracunan saat makan dalam acaranya buka puasa, Selasa (20/4).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga, mengatakan, jumlah orang yang hadir diperkirakan lebih dari 20 orang, dan yang saat ini mendapatkan perawatan di Puskesmas Lamunti ada 13 orang.
“Dua diantarnya masih masih ada keluhan agak serius tetapi masih bisa ditangani di Puskesmas,” ungkap Sinaga.
Menurut Sinaga, RSUD dr. Soemarmo Sosroatmodjo Kapuas juga sudah siap jika ada yang dirujuk, BPBD Kapuas, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah mau ke sana membawa obat-obatan.
“Ambulan akan kami siagakan, tempat tidur lipat sudah kordinasi dengan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kapuas,” jelasnya.
Sinaga menegaskan, mungkin perlu ditegaskan lagi jangan ada buka puasa bersama. Kemudian bantuan Tenaga Kesehatan (Nakes) dari Puskesmas Mantangai yang terdekat juga sudah siap. “Sampel sudah diamankan untuk diteliti,” tutupnya.
Sementara Camat Mantangai, Yubderi membenarkan adanya belasan warga yang diduga keracunan makanan saat berbuka Selasa (20/4), dan keluhannya pusing, mual, muntah-muntah, serta mencret.
“Informasinya makan ayam masak merah, dan ada 13 orang dibawa ke Puskesmas Lamunti,” ungkap Yubderi dihubungi melalui telepon.
Camat menjelaskan, semua warga tertangani dengan baik oleh Puskesmas Lamunti, dan saat ini dalam perawatan sekaligus diobservasi oleh tenaga medis.
“Kita harapkan kondisi semuanya membaik, dan kita pantau nanti akan di-update kondisinya,” jelasnya.
Informasi didapatkan belasan warga tersebut, Selasa (20/4) saat berbuka makan di Masjid Miftahul Janah desa mengkonsumsi makanan yang disiapkan di masjid. (alh/bud)